BLITAR - Sehari-hari, sepuluh ibu rumah tangga di Desa Kemiri Gede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, sibuk memproduksi batik ciprat dengan motif Cakra Palah dan Bunga Cemara. Menggunakan metode cap dan ciprat, ibu-ibu ini tampak menikmati setiap proses pembuatan batik yang menjadi mata pencaharian utama mereka.
Melalui program kewirausahaan inklusif, para ibu rumah tangga ini berhasil meningkatkan taraf hidup mereka. Setiap hari, mereka dapat menghasilkan antara 10 hingga 15 lembar kain batik ciprat. Keterlibatan penuh dalam setiap tahap pembuatan, dari awal hingga finishing, membuat mereka semakin terampil dalam produksi batik.
Mujiati, salah satu ibu rumah tangga pembatik, mengungkapkan bahwa Aktivitas membatik di desa ini bermula dari pelatihan yang diadakan oleh pemerintah desa untuk memberikan bekal keterampilan bagi warga, terutama pelajar dan ibu rumah tangga. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, sepuluh ibu rumah tangga ini sepakat untuk menekuni usaha batik.
"Inspirasi batik ciprat ini, berawal dari pinus yang merupakan kekayaan alam Desa Kemiri Gede, terus kami buat sebuah karya dituangkan dalam kain batik ini," ujarnya.
Baca Juga : Monitoring Siaran, KPID Jatim berkunjung Ke JTV Kediri
Batik ciprat Cakra Palah karya ibu-ibu ini dipasarkan dengan harga mulai dari 170 ribu hingga 200 ribu rupiah per lembar. Produk mereka telah terjual di berbagai wilayah, mulai dari Blitar, kota dan kabupaten di Jawa Timur, hingga Bali dan Kalimantan. Promosi melalui media sosial turut membantu memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Meskipun mereka menghasilkan omset yang cukup besar hingga 25 Juta Rupiah per bulan namun proses pengeringan batik sedikit terhambat saat musim hujan karena cuaca yang lebih lembap.
Melalui usaha batik ciprat ini, ibu rumah tangga di Desa Kemiri Gede tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga memperkenalkan seni batik tradisional ke pasar yang lebih luas. Semangat mereka untuk terus berkarya patut diacungi jempol, meski tantangan cuaca kadang menjadi kendala.
"Kami terus berbenah, kami tingkatkan promosinya, kami tingkatkan kualitasnya sehingga Batik Ciprat ini menjadi kebanggaanwarga Blitar," tambahnya. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri