BANDA ACEH - Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXI 2024 masih terus berlangsung dengan persaingan antar kontingen yang semakin memanas.
Tak terkecuali Jawa Timur yang semakin menunjukkan dominasinya di cabang olahraga judo, setelah pasangan Suliswanto dan Embun Cahyo menyabet medali emas di nomor Nage No Kata.
Pertandingan yang digelar di Gelanggang Mahasiswa, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Jumat (13/9/2024) siang, berakhir dengan kemenangan Jawa Timur setelah pasangan ini berhasil mencatatkan skor tertinggi yaitu 374,6 poin.
Pasangan asal Jawa Barat, Ahmad Arya dan Rafialu Rachmadani, harus puas dengan medali perak setelah memperoleh nilai 365,5 poin.
Medali perunggu diraih oleh atlet Sumatera Utara, Fadli Ardiansyah dan Krisjon Parningotan. Sementara posisi keempat diisi pasangan dari Jawa Tengah, Eko Mulianto dan Andika Candra.
Dengan tambahan emas dari nomor Nage No Kata, Jawa Timur kini mengumpulkan total 2 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu di cabang judo.
Sebelumnya, medali emas pertama diraih oleh Hevrilia Windawati yang tampil gemilang di kelas 63 hingga 70 kg putri, setelah mengalahkan Tika Syafitri dari DKI Jakarta yang harus puas dengan perak.
Medali perunggu di kelas tersebut diraih oleh Siti Latipah dari Jawa Barat dan Nanda Olivia Banurea dari Sumatera Utara.
Ketua Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Jawa Timur, Yoyok Subagiono, mengungkapkan rasa puasnya atas hasil yang dicapai para atlet.
Yoyok juga mengungkapkan bahwa atlet telah melakukan persiapan matang sebelum turun di PON XXI 2024 melalui program latihan intensif dari para pelatih yang juga menjadi kunci keberhasilan mereka dalam PON tahun ini.
"Kami sudah melakukan persiapan dengan baik dan hasil ini berhasil membayar kerja keras para atlet," ujarnya.
Yoyok juga menekankan pentingnya regenerasi atlet judo ke depan, mengingat banyak atlet Jawa Timur yang berlaga di PON Aceh-Sumut 20204 ini sudah senior.
Namun, ia memastikan bahwa ada sejumlah atlet muda yang juga ikut berlaga untuk mengasah kemampuan mereka di level nasional.(Nanda Andrianta/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe