Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus berkomitmen menjaga ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan. Salah satunya dengan menenggelamkan fish bank atau ‘apartemen ikan’ di pesisir Pantai Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Senin (15 September 2025).
Alat ini ditenggelamkan di laut yang jaraknya tak begitu jauh dari bibir pantai, sekitar kurang lebih 1 kilometer (km).
Fish Bank merupakan rumah ikan yang dirancang dari bambu dan pelepah kelapa yang membentuk sekat seperti apartemen. Alat ini persis menyerupai habitat ekosistem bawah laut, dan terdiri dari sekat-sekat yang bermanfaat untuk melindungi telur dan larva serta anak-anak ikan, sekaligus menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
Project Fish Bank ini merupakan hasil kolaborasi Pemkab Banyuwangi dengan Sinergi Foundation serta Fish Bank Indonesia.
Baca Juga : Cuaca Buruk, Nelayan Teluk Popoh Enggan Melaut, Harga Ikan Mulai Naik
“Semoga ini bisa memberikan dampak positif bagi nelayan dan menjadi cara mengedukasi masyarakat pesisir dalam menjaga lingkungan dan ekosistem laut di Kabupaten Banyuwangi,” kata Ipuk, usai kegiatan.
Ipuk berharap program Fish Bank ini dapat berjalan berkelanjutan dengan adanya monitoring berkala. Ipuk juga mendukung program ini, karena langsung dikelola dan dimanfaatkan oleh para nelayan.
Baca Juga : Harga Ikan di Jember Naik 30 Persen Akibat Cuaca Buruk
“Kami berterima kasih atas support dan kolaborasi dari Sinergi Foundation dan Fish Bank Indonesia terkait dengan pembangunan fish bank di Desa Patoman,” ujar Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, program fish bank ini juga telah dilakukan di Pantai Bomo dan Pantai Badean, Banyuwangi.
Fish bank, sambungnya, teknologi inovasi yang ramah lingkungan dan murah pembuatannya. Alat ini berbahan dari bambu yang berfungsi layaknya rumpon di laut dangkal. Tujuannya mengumpulkan ikan di sekitar area, sehingga nelayan bisa melakukan penangkapan dengan lebih mudah, dan bijak tanpa merusak ekosistem.
Baca Juga : Nelayan Prigi Trenggalek Desak Kemendagri Kembalikan 16 Pulau yang Diklaim Tulungagung
“Sudah ada ratusan Fish Bank yang kami tenggelamkan bersama Sinergi Foundation, YBM PLN, dan Fish Bank Indonesia,” katanya.
Melalui sinergi kebaikan ini, banyak nelayan yang terbantu dan berdaya. Karena alat yang juga disebut apartemen ikan ini sudah menghasilkan berbagai varian ikan, terutama di Pantai Bomo dan Pantai Badean.
Baca Juga : Nelayan Pulau Raas yang Hilang Ditemukan Tewas di Perairan Jangkar Situbondo
“Saya dapat informasi, ikan-ikan mahal ada disitu. Seperti ikan kerapu, kakap merah, ada Giant Trevally (GT). Mudah-mudahan ikan jenis lainnya, seperti tenggiri juga ada disitu,” ujarnya.
Saat ini, fish bank bambu juga sudah diajukan proses Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Karena memang pencetusnya adalah Dinas Perikanan Banyuwangi, yang sekaligus mengedukasi nelayan agar teknologi ini berkelanjutan.
“Sesuai arahan Ibu Bupati, kami akan terus melakukan monitoring terhadap dampaknya, mulai dari kondisi lingkungan, peningkatan sumber daya ikan, hingga kesejahteraan nelayan,” kata Suryono.
Baca Juga : Dampak Gelombang Pasang Nelayan Tidak Melaut tangkapan Ikan Menurun
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi