JEMBER - Warga di sekitar JPL Jalan Nanas, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, geger, pada Rabu (13/3/2024) pagi.
Seorang pria tiba-tiba menabrakkan diri ke Kereta Api yang melintas dari Stasiun Jember menuju Stasiun Kalisat. Pria yang diketahui bernama Stenly Rorympandey, warga warga Jalan Slamet Riyadi V/32, Kelurahan/Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember ini pun tewas di lokasi kejadian.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika itu, korban diantar anaknya ke warkop sekitar JPL Jalan Nanas. Saat tiba di warkop, korban sempat memesan kopi dan meminumnya. Namun, saat perlintasan hendak ditutup tanda kereta akan melintas, tiba-tiba korban mendekat ke perlintasan.
Melihat hal ini, M. Syarif, petugas perlintasan kereta api berusaha memperingatkan korban agar menjauh dari perlintasan karena Kereta Api Luar Biasa (KLB) akan melintas. Namun, peringatan petugas tak diperhatikan korban yang terus mendekat. Hal ini membuat petugas perlintasan panik dan berusaha menarik tubuh korban.
Baca Juga : Istri Gagal Lolos Caleg DPRD, Suami Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Jember
“Waktu itu, korban sudah saya peringatkan kalau kereta sudah dekat. Tapi gak digubris. Tapi tetep saya perhatikan terus. Saat kereta semakin dekat, saya langsung menarik tubuh korban tapi gak bisa karena kalah kuat. Akhirnya ya saya lepaskan,” katanya.
Akibat kejadian ini, tubuh korban terpental hingga 50 meter. Korban pun tewas di lokasi kejadian. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsek Patrang. Polisi langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP serta mengevakuasi jasad korban.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban memang berniat bunuh diri. Korban sudah diperingatkan oleh saksi diperingatkan untuk tidak mendekat ke Rel Kereta, tapi korban malah semakin mendekati rel kereta kemudian oleh saksi ditarik tangannya namun tidak berhasil,” ujar Iptu Suparman, Kapolse Patrang.
Peristiwa ini membuat WF, istri korban menangis saat tiba di lokasi kejadian. WF yang diketahui caleg DPRD Jember dapil 2 namun gagal lolos ini tak menduga suaminya nekad mengakhiri hidup dengan menabrakkan diri ke kereta api.
Belum diketahui penyebab korban nekad bunuh diri. Namun diduga kuat akibat penyakit stroke dan saraf yang dialami korban. Jasad korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Soebandi guna dilakukan visum. (Lutfi Qurrochman)
Editor : M Fakhrurrozi