KOTA BATU -

Petani di kawasan lahan pertanian di kawasan Torongrejo Junrejo Batu akhirnnya melakukan pembongkaran lahan tomat untuk diganti dengan jenis tanaman lainnya. Pembongkaran ini terpaksa dilakukan karena harga jual tomat semakin turun dan belum ada kenaikan sehingga petani mengalami kerugian karena biaya operasional tidak sebanding dengan harga jual ketika panen.

Turunnya harga tomat ini diduga karena melimpahnnya stok tomat di pasaran karena dukungan faktor cuaca yang sudah tidak ada hujan sehingga volume hasil panen petani meningkat. Saat ini harga tomat dikisaran 500 rupiah di tingkat petani jauh dibawah harga normal untuk bisa mengembalikan biaya operasional dikisaran 3000 rupiah perkilogram.

Kondisi ini membuat para petani memutuskan untuk membongkar tanaman walaupun masih produktif. Sementara sebagian petani masih belum memanen tomat menunggu harga jual membaik.

Heri  salah seorang petani dikawasan Torongrejo Junrejo Batu  menjelaskan saat ini tomat tidak laku dan harga jualnya sangat murah dan tidak sebanding dengan biaya pemgeluaran. dirinnya mengaku merugi akibat harga jual murah sehingga terpaksa membongkar tanaman tomat yang baru di panen lima kali untuk diganti tanaman lainnya.

Di lokasi terlihat petani membongkar tamanan tomat yang masih produktif akibat murahnnya harga jual yang sudah turun sejak lebih dari satu bulanan yang lalu. Petani tidak memanen dan menjual tomat  karena biaya untuk tenaga panen tidak sebanding dengan harga jual. Di lokasi terlihat banyak pohon tomat yang dibiarkan mengering walaupun masih berbuah. Tidak dipanennya tomat karena harga jual rendah sehingga tidak sebanding dengan biaya untuk tenaga panen dan juga untuk pengadaan peti kayu untuk tempat hasil panen tomat. (Rafli)