BANYUWANGI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memberikan santuan kepada ahli waris korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Penyerahan santunan dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Sabtu (12/7/2025).
Santunan diberikan kepada korban asal Jawa Timur. Diketahui dari 18 orang korban meninggal dunia, sebanyak 10 orang asal Jatim yang terdiri dari 8 orang warga Banyuwangi, 1 orang warga Blitar, dan 1 orang warga Probolinggo.
Masing-masing korban mendapatkan santunan senilai Rp 10 juta. Isak tangis pun pecah dari keluarga korban. Gubernur Khofifah menguatkan para keluarga korban agar tetap tabah dan mendoakan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Atas berpulangnya para korban laka laut KMP Tunu Pratama Jaya, kami menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran,” kata Khofifah.
Gubernur Khofifah menyebut, terdapat 10 warga Jawa Timur yang menjadi korban laka laut ini. Rincinya 8 orang dari Banyuwangi dan satu orang korban dari Blitar dan satu orang lagi dari Probolinggo.
“Ada delapan keluarga korban yang hadir yang kita serahkan langsung santunan duka. Sedangkan 1 korban dari Probolinggo dan 1 dari Blitar, saya sudah pesan kepada Kalaksa BPBD agar ada tim Tagana yang ditugaskan untuk menyampaikan duka takziah kami,” jelasnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga berkesempatan meninjau _operation room_ yang ada di Pelabuhan Ketapang bersama tim gabungan untuk menganalisis pergerakan arus laut di Selat Bali agar bisa memudahkan proses pencarian korban.
Gubernur Khofifah secara khusus menyampaikan apresiasi kerja keras Tim Operasi Terpadu yang terdiri dari tim gabungan baik dari Pusat hingga Banyuwangi dan Jembrana.
“Itu tentu atas kerja keras semua Tim Operasi Terpadu baik dari Banyuwangi, Provinsi terutama dari Tim Pusat,” tambahnya.
“Karena makin hari kebutuhan peralatan makin membutuhkan alat bantu yang lebih _advance_. Kita bisa melihat bagaimana arus air bisa mengalami perubahan yang sangat cepat dan semua sesungguhnya sudah melalui proses digital IT,” sambungnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, berdasarkan informasi dari Tim Operasi Terpadu bahwa pelaksanaan pencarian korban akan dilanjutkan sampai 3 hari kedepan hingga 14 Juli 2025.
“Bahkan hari ini sudah masuk pada perpanjangan tiga hari kedua. Itu artinya bahwa kita semua akan terus berikhtiar memaksimalkan upaya pencarian dan penyelamatan ini,” imbuhnya.
“Dan tadi yang sudah dikonfirmasi datanya melalui temuan dari tim DVI, tim Anti Mortem ada delapan. Tentu doa kita mudah-mudahan mereka dipanggil Allah dalam keadaan husnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima Allah dan khilafnya diampuni Allah,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) R. Eko Suyatno mengapresiasi gubernur yang hadir langsung melihat situasi posko dan meninjau langsung keluarga korban yang meninggal dunia.
“Inilah wujud perhatian Pemerintah Daerah terhadap masyarakatnya. Dan Alhamdulillah siang ini pukul 10.40 WIB telah menemukan 1 korban lagi, korban ke 48 dengan jenis kelamin wanita ini dalam proses identifikasi DVI,” kata Eko.
“Ini adalah proses hari pertama dari tiga hari perpanjangan hasil operasi SAR. Kami komitmen mudah-mudahan ada suatu kemajuan proses pencarian korban. Apabila ada penemuan kami segera mengkomunikasikan dengan keluarga korban,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kedelapan korban KMP Tunu Pratam Jaya asal Banyuwangi tersebut diantaranya Eko Satriyo (L/51) asal Lingkungan Sukowidi Barat Tril Kerta RT 1 Kecamatan Kalipuro, Kab Banyuwangi, Elok Rumantini (P/34) asal Lingk. Sritanjung, Kabupaten Banyuwangi, Cahyani (P/45) asal Dusun Krajan Kulon, RT.004/RW.013, Klurahan Wonosobo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.
Selanjutnya, Fitri April Lestari (P/33) asal Dusun Sumbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Afnan Aqiel Mustafa (L/3) asal Dusun Simbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Daniar Nadief Inzaqi (L/21) asal Dsn. Gunung sari RT/02 RW/04, Ds. Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Rido Anggoro (L/29) RT.002/RW.001 Dusun Badean, Kecamatan Kabat, Kab. Banyuwangi dan Novan Hadiansyah (L/15) Jembrana, RT.01/RW.01 Desa Kunir, Kecamatan Singojurug, Kab. Banyuwangi. (*)
Editor : M Fakhrurrozi