PASURUAN - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan kerja ke Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) PT Prima Duta Sejati (PDS) di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jumat sore (11/7). Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung kesiapan sarana pelatihan serta kualitas program pendidikan keterampilan dan bahasa asing yang diikuti para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dalam kunjungannya, Menteri Karding diterima langsung oleh Direktur PT PDS, Maxixe Mantofa, beserta jajaran tim pelatih. Menteri meninjau sejumlah fasilitas pelatihan teknis dan bahasa asing yang menjadi bagian dari proses pembekalan bagi calon PMI.
Ia menyampaikan apresiasi atas kualitas sarana pelatihan dan menyebut PDS sebagai salah satu lembaga pelatihan yang layak menjadi role model nasional dalam penyiapan pekerja migran yang unggul dan siap bersaing di pasar global.
"Saya datang untuk melihat langsung model pelatihan dengan standar yang baik. Kita mendorong agar pekerja migran yang ditempatkan ke luar negeri adalah orang-orang yang memiliki keterampilan memadai, baik secara teknis, penguasaan bahasa, maupun soft skills. Semua itu saya temukan di sini. Mudah-mudahan PDS bisa menjadi role model bagi migran center atau lembaga pelatihan lainnya," ujar Menteri Karding.
Baca Juga : Relawan Ambulans Mendapat Pelatihan Medis
Ia juga menegaskan bahwa keberangkatan pekerja migran ke luar negeri harus dilakukan secara prosedural dan legal, mencakup kepemilikan visa kerja, kontrak kerja, BPJS ketenagakerjaan, serta keahlian yang sesuai dengan bidang kerja masing-masing.
Di sisi lain, Direktur PT PDS, Maxixe Mantofa, menjelaskan bahwa lembaganya berkomitmen mencetak tenaga kerja migran yang terlatih secara teknis dan memiliki daya saing internasional. Para peserta pelatihan dibekali berbagai keterampilan seperti pengelasan, body repair, spa, perhotelan, keperawatan, teknisi otomotif hingga kedirgantaraan. Selain itu, mereka juga dilatih penguasaan bahasa asing sesuai negara tujuan, seperti Jepang, Korea, Mandarin, Melayu, dan Inggris.
PT PDS menargetkan penempatan 2.000 hingga 3.000 PMI setiap tahun ke berbagai negara tujuan seperti Jepang, Korea, Malaysia, Timur Tengah, hingga Eropa Timur.
Baca Juga : Dukung Dunia Pendidikan, PT INKA Latih Siswa SMKN 1 Jenangan Keterampilan Las
Maxixe Mantofa, berharap agar sinergi antara pemerintah dan lembaga pelatihan terus diperkuat, terutama dalam hal perlindungan pekerja migran di negara tujuan.
"Kami berharap dukungan dari pemerintah yang tak pernah putus, kebijakan yang mendukung bukan hanya penempatan, tetapi juga perlindungan hukum bagi PMI di luar negeri," ujar Maxixe.
Setelah meninjau fasilitas pelatihan, Menteri Karding juga berdialog dengan para calon PMI dalam sebuah sarasehan. Dalam sesi tersebut, ia memberikan motivasi, menyampaikan pentingnya etika kerja, serta menekankan bahwa PMI tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga menjadi wajah bangsa Indonesia di mata dunia.
“Kami ingin pekerja migran Indonesia tidak hanya aman secara hukum, tapi juga unggul dalam keterampilan dan sikap kerja. Mereka bukan sekedar pekerja, tetapi juga sebagai duta bangsa,” tegasnya.
Menteri Karding berharap model pelatihan komprehensif seperti yang diterapkan PDS bisa diperluas ke berbagai wilayah di Indonesia untuk mempercepat transformasi pekerja migran yang aman dan profesional.(*)
Editor : A. Ramadhan