SURABAYA - Pusat Pengembangan Desa dan Daerah (Pusbangdesda) LPPM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar acara Akademi Desa Berpotensi, Sabtu (16/12/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat Unesa Lidah Wetan ini diikuti 137 peserta secara daring dan luring. Para peserta berasal dari berbagai daerah yang ingin menggali potensi lokal desa sebagai langkah strategis menuju pembangunan berkelanjutan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala LPPM Unesa, Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, MA, yang menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan potensi desa.
"Desa ini merupakan entitas strategis. Tidak hanya sebagai tempat yang kaya akan sumber daya alam, tetapi juga sebagai pusat peluang besar untuk pembangunan nasional," ujar Prof Turhan Yani dalam sambutannya.
Selama satu hari, peserta mengikuti empat sesi yang menghadirkan narasumber berkompeten di bidang pembangunan desa.
Sesi pertama, yang dibawakan oleh Dr. Ir. Widarjanto, MM, Direktur Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendesa, mengupas tentang strategi pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal desa.
Dilanjutkan Dr. Widarjanto yang menjelaskan bagaimana desa dapat mengoptimalkan potensi yang ada untuk menciptakan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing.
Selanjutnya, sesi kedua diisi Dhanny S. Sutopo, M.Si, Sekretaris Pusat Studi Pembangunan Desa Universitas Brawijaya, yang membahas tentang teknik identifikasi dan pemetaan potensi desa.
Dhanny mengajak peserta untuk lebih memahami langkah-langkah rinci dalam menggali kekuatan lokal desa, serta merancang program pembangunan yang sistematis dan berkelanjutan.
Di sesi ketiga yang dipandu oleh Maghfuri Ridwan, Koordinator TPP Jawa Timur membahas pemanfaatan dana desa untuk pengembangan potensi lokal. Disini, Maghfuri menekankan pentingnya transparansi dan efektivitas dalam pengelolaan dana desa, untuk memperkuat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan kapasitas masyarakat desa.
Sesi terakhir diisi oleh Purnawa Ziarohdin, Koordinator Liputan TV9 Nusantara, yang berbagi wawasan tentang strategi branding dan digitalisasi potensi desa.
Purnawa memaparkan bagaimana desa dapat membangun identitas yang kuat dan memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan potensi lokal kepada pasar yang lebih luas.
Kegiatan ini ditutup dengan sambutan dari Kepala Pusbangdesda Unesa, Dr. Mufarrihul Hazin, yang mengapresiasi antusiasme peserta. Farih berharap ilmu dan wawasan yang diperoleh selama kegiatan ini dapat diterapkan secara konkret di desa masing-masing untuk mendorong kemajuan daerah. Sebagai tindak lan.
“Melalui Akademi Desa Berpotensi ini, kami berharap desa-desa di Indonesia dapat menjadi lebih inovatif, mandiri, dan berdaya saing. Dengan begitu, desa-desa ini bisa menjadi inspirasi bagi desa lainnya dalam membangun perekonomian yang berkelanjutan,” ujar Dr. Mufarrihul Hazin.
Dengan semangat kebersamaan, Akademi Desa Berpotensi diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menggerakkan pembangunan desa yang berkelanjutan, memperkuat ekonomi lokal, dan membawa perubahan positif bagi Indonesia dari akar rumput. Dari desa, Indonesia bangkit. (*)
Editor : M Fakhrurrozi