Media sosial belakangan ini diramaikan dengan unggahan foto tiga warna mencolok, yaitu biru, pink, dan hijau. Ketiga warna tersebut bukan sekadar tampilan visual, melainkan memiliki makna yang mendalam dan simbolis.
Warna Resistance Blue (biru perlawanan) disebut sebagai lambang peringatan darurat, menggambarkan situasi genting yang tengah terjadi. Sementara itu, Brave Pink (pink keberanian) menjadi identitas seorang sosok bernama Ibu Ana, yang fotonya tersebar luas karena berdiri berhadapan langsung dengan aparat. Sedangkan Hero Green (hijau kepahlawanan) diasosiasikan dengan Affan Kurniawan, yang ceritanya viral sebagai simbol perjuangan dan pengorbanan.
Fenomena ini membuat linimasa media sosial dipenuhi unggahan dengan latar warna serupa. Warganet ramai-ramai menggunakan warna tersebut sebagai bentuk solidaritas, dukungan moral, sekaligus pengingat bahwa setiap perlawanan memiliki wajah, nama, dan cerita.
Tak sedikit pengguna media sosial yang menunjukkan solidaritas dan perlawanan lewat foto profil dan postingan mereka dengan menggunakan kombinasi tiga warna tersebut.. Bagi sebagian orang, aksi ini dianggap sebagai cara sederhana namun bermakna untuk menyuarakan aspirasi dan menunjukkan keberpihakan pada nilai keberanian serta solidaritas kemanusiaan.
Simbolisasi warna juga menuai beragam interpretasi. Ada yang menilai biru mencerminkan kondisi krisis yang harus segera ditangani, pink melambangkan keberanian perempuan dalam menghadapi tekanan, dan hijau sebagai penanda jiwa muda yang gigih memperjuangkan kebenaran.
Meski sederhana, kampanye visual ini membuktikan bahwa simbol bisa menjadi bahasa perlawanan. Dari sekadar foto berwarna polos, kini ia menjelma menjadi ikon gerakan solidaritas digital yang menyatukan ribuan warganet dalam satu suara. (Nevenia)
Editor : M Fakhrurrozi