PACITAN - Kondisi memprihatinkan gedung SDN 2 Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, menjadi sorotan serius dari kalangan DPRD Pacitan. Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut saat diwawancarai pada Senin (19/05) pagi.
Politisi Partai Demokrat itu menuturkan bahwa SDN 2 Ketro Harjo terakhir kali mendapatkan alokasi pembangunan pada tahun 2017, yang hanya mencakup tiga ruang kelas. Sejak saat itu, meskipun pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan usulan perbaikan, tidak ada tindak lanjut dari Dinas Pendidikan.
“Padahal secara prestasi, SDN 2 Ketro Harjo ini cukup membanggakan. Mereka sering meraih juara di berbagai ajang, seperti siswa berprestasi, sesorah bahasa Jawa, olahraga, hingga Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS2N),” ujar Rudi.
Ia menambahkan bahwa sekolah tersebut berada di kawasan perbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari SDN Binade dan 5 kilometer dari SDN Mrayan. Dengan kondisi bangunan yang rusak, dikhawatirkan akan berdampak pada minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SDN 2 Ketro Harjo.
Baca Juga : Polres Pacitan Siapkan Sirkuit Drag Race untuk Tekan Balap Liar Remaja
“Dinas Pendidikan harus adil dalam pengalokasian pembangunan. Jangan sampai ada kesan tebang pilih, apalagi menyangkut sekolah di wilayah perbatasan. Mempertahankan eksistensi sekolah perbatasan itu tidak mudah,” tegas Rudi.
Pihak DPRD melalui Komisi II berkomitmen akan terus mendorong pemerintah daerah agar segera memberikan perhatian serius, agar siswa dan guru di SDN 2 Ketro Harjo dapat belajar dan mengajar dengan nyaman dan aman. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan