BANGKALAN - Aksi unjuk rasa oleh puluhan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Selasa (3/6/2025) nyaris ricuh. Mereka menyoroti 100 hari kinerja Bupati Bangkalan dianggap belum maksimal.
Ketegangan itu berawal dari diduga keinginan mahasiswa untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Bupati Bangkalan tidak dapat dilakukan.
Ditambah mahasiswa yang ingin membakar ban di depan Kantor Pemkab Bangkalan sebagai bentuk protes dihalangi oleh personel keamanan. Sehingga memicu terjadinya ketegangan antar mahasiswa dengan aparat keamanan. Beruntung kedua belah pihak dapat menahan diri sehingga keteganganpun berakhir.
Presiden Mahasiswa, Fauzi mengatakan bahwa aksi ini sebagai bentuk evaluasi 100 hari kinerja Bupati Bangkalan yang dinilai belum optimal untuk menuntaskan permasalahan yang ada di Bangkalan, utamanya masalah sampah, banjir dan iklim perekonomian yang ada di bangkalan.
“Ada teman-teman mahasiswa yang sudah berangkat dengan rapi dari kosannya masing-masing, ketika hujan turun mau tidak mau mereka harus membuka sepatunya karena banjir,” kata Fauzi, Selasa (3/6/2025).
Selain itu, Menurut Fauzi minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Bangkalan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya aksi kriminalitas. Sehingga diperlukan inovasi-inovasi Pemerintah agar ekonomi di Bangkalan terus bertumbuh.
“Setelah dikaji salah satu faktor tingginya kriminalitas adalah masalah perekonomian di Bangkalan. Jika seandainya ada lapangan pekerjaan itu bisa mendorong bagi pengangguran untuk tidak melakukan kriminalitas,” tuturnya.
ia juga berharap permasalahan sampah yang ada di telang juga cepat teratasi dan minimnya penerangan yang ada di sekitar UTM dapat diselesaikan oleh Pemkab Bangkalan.
“Teman-teman ini resah apalagi sekarang masa penerimaan mahasiswa baru. Ada salah satu mahasiswa yang sudah lulus tes di UTM itu mengundurkan diri karena ada kejadian begal,” katanya. (Moch. Sahid)
Editor : JTV Madura