JAKARTA - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung masalah hukum yang menimpa seniman Butet Kertaredjasa dalam debat kelima pilpres 2024. Ganjar mengucapkan hal tersebut saat melontarkan gagasan agar pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seniman dan budayawan untuk berkreasi.

“Kalaulah mereka berekspresi, pemerintah enggak perlu takut. Masak takut sama pentasnya Butet,” kata Ganjar dalam debat kelima pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Menurut Ganjar, pemerintah memang perlu dikritik dan seniman juga bisa menyampaikan kritikan.

Projo DIY telah melaporkan Butet ke Polda DIY karena orasi dan pantun yang dia sampaikan saat kampanye Ganjar di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu (28/1). Laporan dibuat di SPKT Mapolda DIY, Selasa (30/1). Butet dianggap telah menghina Presiden Jokowi usai menyamakannya dengan binatang. Butet dilaporkan melanggar Pasal 315 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.

Secara umum, Ganjar mengatakan bahwa pemerintah harus memfasilitasi agar proses kreatif berjalan. Dengan demikian, budayawan, pelaku seni, penulis buku, dan pelaku lainnya bisa mengurus dirinya sendiri. “Kita cukup fasilitasi, mereka akan mengerjakan. Birokrasi tinggal duduk lihat hasilnya,” kata Ganjar.

Baca Juga :   Hadiri Halal Bihalal di Surabaya, Anies Baswedan Enggan Nyatakan Rencana Selanjutnya

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah memang harus memberikan ruang untuk berinovasi dna berkreasi. Namun, pemerintah juga tidak boleh ragu-ragu untuk langsung turun tangan.

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menambahkan, pemerintah harus menumbuhkan ekosistem yang sehat sehingga budayawan bisa berekspresi. Selain itu, menurut Anies, budaya sebaiknya bukan hanya dirawat, tapi juga dikembangkan. (sof)

Baca Juga :   Rekapitulasi Suara Pilpres Selesai, Prabowo - Gibran Menang di 36 Provinsi