MADINAH - Jelang kedatangan kloter pertama jemaah haji Indonesia pada 2 Mei 2025, Daerah Kerja (Daker) Madinah menyatakan kesiapan penuh menyambut dan melayani para tamu Allah. Sebanyak 95 hotel dan 21 dapur layanan konsumsi telah disiapkan untuk memberikan kenyamanan akomodasi dan konsumsi selama sembilan hari masa tinggal jemaah di Kota Nabawi.
Kepala Daker Madinah, M. Luthfi Makki, memastikan bahwa sistem pelayanan telah terbagi ke dalam tujuh sektor operasional, mencakup lima sektor pemondokan, satu sektor Masjid Nabawi, dan satu sektor khusus miqat Bir Ali.
“Seluruh tim sudah berada di posisi masing-masing dan siap menjalankan tugas penuh dalam menyambut dan melayani para jemaah,” ujar Makki dalam keterangan pers di Kantor Daker Madinah, Rabu (30/4).
Total 352 personel disiagakan, terdiri dari 240 petugas resmi dan 112 tenaga pendukung yang direkrut dari unsur mukimin serta mahasiswa Indonesia di Timur Tengah. Mereka telah dilatih untuk mengelola layanan jemaah secara menyeluruh, mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi, perlindungan, hingga layanan kesehatan.
Untuk akomodasi, seluruh hotel yang digunakan tersebar di tiga kawasan utama sekitar Masjid Nabawi: Markaziyah Syamaliyah (utara), Markaziyah Ghorbiyah (barat), dan Markaziyah Janubiyah (selatan). Pembagian hotel dikelola oleh lima sektor layanan, yakni:
- Sektor 1: 17 hotel (Markaziyah Syamaliyah)
- Sektor 2: 14 hotel
- Sektor 3: 24 hotel
- Sektor 4: 26 hotel (Markaziyah Ghorbiyah)
- Sektor 5: 14 hotel (Markaziyah Janubiyah)
“Semua sektor sudah terdistribusi dan petugas telah ditempatkan. Setiap sektor bisa memiliki 40 sampai 50 petugas yang fokus melayani jemaah,” jelas Makki.
Untuk konsumsi, sebanyak 21 dapur telah disiapkan guna menyuplai tiga kali makan per hari kepada jemaah, yang jika dijumlah akan mencapai 27 kali makan selama masa tinggal. Penyedia dapur dipilih secara selektif dan telah berkoordinasi intensif untuk memastikan kelancaran layanan sejak hari pertama.
“Kami sudah mempertemukan pihak hotel dan dapur. Kami minta semua pihak bekerja maksimal agar pelayanan jemaah berjalan lancar,” kata Makki.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan fisik dan mental bagi para jemaah, mengingat cuaca di Madinah saat ini cukup panas.
“Perjalanan haji ini panjang, sekitar 40 hari. Cuaca di sini jauh berbeda dengan Indonesia. Maka jaga kesehatan dan saling membantu antarjemaah,” pesannya.
Makki juga menambahkan, “Kami mohon jemaah menjaga kesehatan, banyak minum air, dan tidak memaksakan diri untuk aktivitas berat di hari-hari awal.”
Dengan seluruh infrastruktur, sistem layanan, dan sumber daya manusia yang telah disiapkan, Daker Madinah optimistis penyambutan kloter pertama jemaah haji Indonesia akan berjalan tertib, aman, dan menjadi awal yang baik bagi rangkaian ibadah haji tahun ini. (Dhimas Ginanjar)
Editor : A. Ramadhan