KEDIRI - Suhu udara yang mencapai 34 Derajat Celsius di Kota Kediri memicu masyarakat berbondong-bondong mencari minuman penyegar. Hal ini menyebabkan para penjual es segar, salah satunya "Es 22" di depan Pasar Selowarih, Kelurahan Dandangan, Kota Kediri, kebanjiran pesanan hingga harus menambah kapasitas dagangannya.
Usaha legendaris yang telah berdiri sejak 1980 ini tetap eksis berkat pelayanan ramah dari pemiliknya, Sucipto, dan istrinya. Sucipto dikenal sering menyapa pelanggan dengan joke-joke segar yang membuat suasana berbelanja semakin menyenangkan.
"Ya, karena cuaca panas seperti ini, penjualan meningkat drastis. Biasanya bahan baku segini, sekarang saya tambah satu kali lipat lebih banyak," ujar Sucipto.
Tak hanya bahan baku untuk es, kebutuhan es batu pun meningkat signifikan. Dari yang biasanya 28 liter (4 termos besar), kini menjadi 49 liter (7 termos besar) per harinya.
Warung Es 22 menawarkan beragam varian, seperti Es Campur, Es Bubur Kacang Ijo, Es Ketan Hitam, dan Es Degan. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp 4.000 per mangkuk. Sebagai pelengkap, tersedia juga aneka gorengan yang cocok disantap bersama minuman segar.
Kualitas dan rasa autentik menjadi kunci kesetiaan pelanggan. Seperti diakui oleh salah satu pelanggan, Hendri Widodo, yang sudah lama mengonsumsi es dari warung tersebut.
"Sudah langganan lama, hampir setiap hari beli Es Campur. Rasanya segar dan yang pasti bahannya alami, sehingga cita rasanya terjaga," tutur Hendri.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca panas yang melanda wilayah Kediri dan sekitarnya diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025 atau awal November 2025. Kondisi ini diperkirakan akan terus menjadi peluang bagi para pedagang minuman segar untuk meningkatkan omzet mereka. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri