MOJOKERTO - Maraknya aksi premanisme di masyarakat mendapat perhatian dari Universitas Bina Sehat (UBS) PPNI Mojokerto dengan menggelar kuliah pakar di Gedung Graha Bina Sehat, Kamis (27/6/2024).
Kuliah pakar bertema premanisme sebagai kejahatan sosial dan musuh bersama masyarakat ini menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).
Hadir dalam kegiatan ini, Brigjen. Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM, Direktur Deradikalisasi dari BNPT RI dan Andy Irfan Junaedi, S.H, Sekjen Kontras. Turut hadir Dr. Windu Santoso, M.Kep, Rektor UBS PPNI Mojokerto dan ratusan mahasiswa.
Rektor Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto, Dr. Windu Santoso, M.Kep mengatakan.kegiatan kuliah pakar bertema premanisme ini untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa agar tidak melakukan aksi-aksi premanisme dalam menyampaikan pendapat di lingkungan kampus.
"Sebagai rektor saya merasa wawasan tentang premanisme ini penting karena kampus harus menanamkan nilai keadilan dan kebenaran. Mari kita jadikan dan lawan premanisme dan menolak budaya kekerasan di dalam kampus,” ujarnya.
Windu Santoso menambahkan, premanisme merupakan ancaman serius bagi kampus dan bangsa.
“Aksi premanisme ini tidak hanya mengancam lingkungan kampus, tapi juga bangsa. Karena itu, saya mengajak seluruh elemen kampus UBS PPNI untuk bersama-sama menentang aksi premanisme. Dan yang utama, bersatu menjadikan lingkungan kampus aman,” paparnya.
Sementara itu, Brigjen. Pol. Ahmad Nurwakhid menyampaikan bahwa premanisme telah menjadi masalah sosial yang meresahkan di Indonesia dalam beberapa dekade.
"Premanisme bertentangan dengan hukum dan norma-norma sosial serta memaksa orang lain untuk mematuhi kehendak mereka atas dasar kekerasan atau intimidasi. Selama beberapa dekade, premanisme menjadi masalah sosial yang meresahkan," jelasnya.
Brigjen. Pol. Ahmad Nurwakhid, menyebut, ada beberapa penyebab aksi premanisme bisa berkembang di Indonesia. Diantaranya, karena faktor kemiskinan dan kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak,
“Selain itu, faktor yang menyebabkan premanisme berkembang di Indonesia karena tidak efektifnya sistem keadilan di Indonesia dan budaya kekerasan," terangnya. (Aminudin Ilham)
Editor : M Fakhrurrozi