MOJOKERTO - Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang aman, nyaman, dan kondusif di Kabupaten Mojokerto. Imbauan tersebut disampaikan usai kegiatan Khataman Al-Qur’an, Tahlil, dan Doa Bersama Lintas Agama untuk Negeri yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, Senin (1/9/2025).
"Doa bersama lintas agama ini kami niatkan untuk anak negeri yang gugur dalam peristiwa kemarin. Semoga arwah beliau khusnul khotimah dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Bupati yang akrab disapa Gus Barra ini, Senin (1/9/2025).
Bupati Gus Barra menambahkan, kondusifitas daerah menjadi tanggung jawab bersama.
"Bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, hingga komunitas lokal," paparnya.
Meski sempat muncul dinamika aksi di beberapa daerah, lanjutnya, Pemkab Mojokerto memastikan seluruh kegiatan masyarakat berjalan normal, termasuk kegiatan belajar mengajar.
"Kami tidak meliburkan sekolah karena seluruh stakeholder sudah sepakat menjaga keamanan. Kami juga menindaklanjuti surat edaran Gubernur Jawa Timur bahwa ASN tidak menggunakan seragam maupun kendaraan dinas. Ini bentuk upaya menciptakan suasana yang tenang di tengah masyarakat," tambahnya.
Melalui kegiatan lintas agama tersebut, Pemkab Mojokerto bersama Forkopimda, tokoh masyarakat, mahasiswa, hingga komunitas ojek online menyatukan komitmen untuk menjaga keamanan wilayah. Gus Barra berharap, semangat kebersamaan ini dapat memperkuat persatuan serta mendorong terciptanya suasana Mojokerto yang kondusif demi kelancaran pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto, KH. A. Cholil Arphaphy menegaskan bahwa doa bersama tersebut menjadi ikhtiar agar Kabupaten Mojokerto selalu terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Doa bersama tersebut bertujuan agar Kabupaten Mojokerto tetap aman, damai, dan sejahtera.
"Kami menolak aksi-aksi anarkis karena aspirasi bisa disampaikan melalui jalur resmi. Demo anarkis itu di luar batas. Aspirasi bisa disampaikan melalui jalur resmi. Masyarakat juga jangan mudah termakan berita hoaks yang bisa memicu keresahan. Pastikan dulu kebenarannya sebelum menyebarkan berita tersebut," tegasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi