TUBAN - Sekelompok mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan 8 yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan kepada siswa-siswi SDN Sidomulyo 1 Tuban dalam menghadapi bencana kebakaran.
Kelompok ini terdiri dari lima mahasiswa, dengan Meydiana Dyah Pramesty sebagai ketua kelompok, Nasyiatul Komania, Rika Yuli Susanto, Rina Mei Zul Afifah, serta Sholahuddin Zulfan Arrohmaany sebagai anggota.
Dalam rangka implementasi program sosialisasi mitigasi bencana dan perubahan iklim yang telah diamanahkan oleh tim Kampus Mengajar, sekelompok ini menggelar aksi kolaborasi yang bertema “Benteng Proteksi”.
Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan praktis kepada siswa mulai dari mengenali potensi bahaya kebakaran hingga melakukan evakuasi darurat.
Baca Juga : KPU Jatim Lakukan Mitigasi dalam Pengiriman Logistik di Pilkada 2024
Melalui aksi kolaborasi yang digelar pada Jumat (29/11/2024) ini, “Benteng Proteksi” mengajak siswa untuk dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi nyata.
Berkolaborasi bersama Kepala Kelurahan Sidomulyo, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), dan seluruh wali murid, kegiatan ini sukses digelar dan diikuti oleh seluruh siswa mulai dari kelas 1 hingga 6.
Materi yang disampaikan meliputi cara mengenali potensi bahaya kebakaran, teknik evakuasi, dan penggunaan alat pemadam kebakaran.
Tak hanya teori, siswa juga diajak praktik langsung memadamkan api simulasi dan penanganan ancaman ular oleh petugas pemadam kebakaran Tuban.
Antusiasme seluruh siswa, bapak ibu guru, dan seluruh tamu undangan terlihat mulai awal kegiatan hingga akhir.
Ocha Wijaya, salah satu siswi kelas 6 mengaku mendapat pengetahuan baru saat mengikuti kegiatan ini.
"Saya senang dapat mengetahui banyak sekali pengetahuan baru tentang kebakaran. Apalagi mengetahui cara memadamkan api, bermain air, dan menangani ular. Semoga SD ini bisa terus berkembang," ungkap Ocha.
Meydiana Dyah Pramesty, selaku ketua kelompok, mengaku merasa terharu atas keberhasilan program ini, sebab tujuan awal program yang hanya menyasar seluruh warga sekolah dapat melebihi ekspektasi.
"Saya sangat terharu karena sebetulnya sasarannya hanya seluruh warga sekolah, tetapi berkat dorongan tim pemadam kebakaran yang menginginkan kolaborasi lebih menyeluruh, kami berhasil menggandeng Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan seluruh wali murid tentunya," ungkap Meydiana.
“Persiapan itu dilakukan secara mendadak, hanya h-1 sebelum acara berlangsung.”
“Harapannya, setelah menerima materi dan praktik dari damkar, kami bisa lebih waspada terhadap bencana yang mengintai."
"Sebab, setiap rumah punya dapur yang berisiko dengan kobaran api, ini pun musim hujan yang berisiko banyak ular masuk ke rumah," kata Meydiana.
Meydiana, mewakili kelompok Kampus Mengajar, juga menyampaikan harapannya untuk seluruh pihak yang telah bekerjasama agar kerja sama yang telah terjalin dapat terus berlanjut, meskipun masa penugasannya akan segera berakhir.
Editor : Khasan Rochmad