Baru-baru ini, PT Pertamina (Persero) kembali menjadi sorotan publik. Ini setelah beredarnya video di media sosial yang mengklaim kerusakan mesin kendaraan disebabkan oleh kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM).

BBM yang terdapat pada video yang beredar merupakan jenis Pertamax yang dijual di salah satu SPBU di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Menanggapi kasus tersebut, anak usaha Pertamina di bisnis hilir, PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan investigasi.

Sampe BBM telah diambil di SPBU asal pengisian kendaraan dan sampel BBM dari kendaraan yang dilaporkan terkendala mesin. 

Baca Juga :   Dramatis! Puntung Rokok Diduga Penyebab Kebakaran, Tiga Rumah di Probolinggo Hangus

Sampel-sampel ini kemudian dikirim ke Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB serta Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM untuk dilakukan pengujian kualitas BBM.

Fadjar Djoko Santoso selaku Vice President Corporate Communication Pertamina menegaskan bahwa berdasarkan hasil investigasi ini terbukti produk BBM jenis Pertamax dari PT Pertamina ini sudah sesuai standar kualitas yang ditentukan dan bukan penyebab kerusakan mesin kendaraan.

"Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB sudah melakukan uji sampel endapan dari kendaraan yang bermasalah di daerah Cibinong tersebut dan sudah ditemukan hasil bahwa bukan Pertamax yang menyebabkan kendaraan tersebut rusak," ungkap Fadjar, di Jakarta pada Minggu (1/12/2024).

Baca Juga :   Dua Pelaku Jasa Pengiriman BBM Bersubsidi Ditangkap Satreskrim Polresta Sidoarjo

Hasil pengujian dari Lemigas berdasarkan sampel dari  beberapa SPBU di wilayah Cibinong ini juga membuktikan bahwa Pertamax telah memenuhi spesifikasi standar serta aman digunakan.

Fadjar juga meminta masyarakat agar tidak khawatir terhadap kualitas Pertamax sebab PT. Pertamina telah menjamin kualitasnya.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas Pertamax, sehingga masyarakat dapat terus menggunakan Pertamax karena Pertamina menjamin dan terus berkomitmen untuk menjaga kualitas BBM," jelas Fadjar.