SURABAYA - Turnamen sepak bola kelompok umur berskala internasional, Barati Cup International 2025, resmi dibuka pada Selasa (15/4/2025) malam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Ajang ini menjadi momen penting bagi pesepak bola usia dini dari dalam dan luar negeri, dengan pertandingan yang akan digelar di tiga kota, yaitu Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.
Acara pembukaan berlangsung meriah. Penampilan tarian nusantara yang diiringi lagu Wonderful Indonesia membuka rangkaian seremoni dengan menampilkan keragaman budaya dari Aceh hingga Papua. Keindahan pembukaan makin terasa saat kostum-kostum ikonik dari Jember Fashion Carnaval (JFC) turut memeriahkan panggung. Kostum Garuda, Majapahit, Sate, hingga Watu Ulo ikut diperagakan, menampilkan kemegahan dan kreativitas budaya Indonesia di hadapan para tamu undangan dan peserta.
Suasana semakin semarak ketika perwakilan peserta dari lima negara, yaitu Spanyol, Argentina, Jepang, India, dan Malaysia, serta 13 provinsi di Indonesia, satu per satu naik ke podium untuk diperkenalkan. Total ada 112 tim yang akan berlaga dalam turnamen kelompok usia U-13, U-14, dan U-15 ini.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan sambutan melalui tayangan video yang diputar dalam seremoni pembukaan. Dalam pesannya, Eri menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Barati Cup International 2025 dan berharap ajang ini menjadi wadah lahirnya bibit-bibit unggul sepak bola masa depan.
"Turnamen ini bukan sekedar ajang kompetisi, tetapi juga perayaan bagi semangat sportivitas dan fairplay. Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo siap menjadi tuan rumah bagi pertarungan bakat-bakat terbaik sepak bola. Mari jadikan turnamen ini sebagai momentum kebangkitan sepak bola masa depan," ujar Eri.
Sekretaris Umum Bangga Merah Putih (Barati) Mendunia, Desty R. Nathalia, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Barati Cup International 2025, terutama Pemerintah Kota Surabaya.
"Terima kasih yang luar biasa kepada Pemerintah Kota Surabaya yang penuh dukungan kepada anak-anak ini, untuk berada di kota perjuangan yang penuh sejarah, untuk membangun generasi emas di masa mendatang," ujar Desty R Nathalia. Desty juga berharap turnamen ini menjadi pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi para peserta, terutama generasi muda Indonesia yang kelak akan menjadi bintang sepak bola masa depan.
Senada dengan itu, Direktur LPDUK Kemenpora Inaspro, Ferry Kono, juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Barati dalam menyelenggarakan kompetisi usia dini yang berkualitas. Menurutnya, skema mendatangkan tim-tim kuat dari negara sepak bola maju adalah langkah tepat. Lebih efektif dibandingkan mengirim satu atau dua tim ke luar negeri untuk pengalaman internasional. Ia juga menekankan pentingnya ajang ini sebagai wadah lahirnya calon pemain Timnas Indonesia.
"Ini tantangan bagi anak-anak kita, untuk merasakan atmosfir pertandingan internasional layaknya timnas. Karena kalianlah yang akan menjadi pemain timnas di masa mendatang," ucap Ferry Kono.
Wakil Wali Kota Surabaya, Ir. H. Armuji, M.H., juga turut menyambut hangat kedatangan para peserta dan menyemangati para atlet muda untuk percaya diri melawan siapa pun di lapangan.
"Ajang ini kesempatan untuk anak-anak untuk bertanding, mencoba skillnya sebagai pemain sepak bola di level internasional. Kalian, terutama anak-anak Indonesia, kalian punya nyali dan semangat, kalian punya jiwa untuk menang. Tunjukkan mental juara. Saya yakin kalian akan menjadi juara," seru Armuji disambut tepuk tangan seluruh stadion.
Usai sambutan, seremoni dilanjutkan dengan pembacaan janji turnamen yang diwakili oleh perwakilan pemain, pelatih, wasit, dan orang tua. Mereka berikrar menjaga semangat sportivitas selama turnamen berlangsung. Sebagai penutup, panggung Stadion GBT berguncang oleh penampilan grup band Nidji yang membakar semangat penonton dan peserta dengan lagu-lagunya.
Barati Cup Internasional 2025 menjadi gelaran ketiga dari turnamen yang digagas oleh Bangga Merah Putih (Barati) Mendunia. Tahun ini, semangat pembinaan usia dini dikemas dalam ajang berkelas dunia yang menyatukan semangat kebangsaan, budaya, dan prestasi di tiga kota sepak bola Jawa Timur: Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.(*)
Editor : A. Ramadhan