NGANJUK - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Nganjuk menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi selama dua hari, mulai 24 hingga 25 Juni 2025. Kegiatan ini diadakan di ruang auditorium Arpus Nganjuk dan diikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari guru, pustakawan, pengelola perpustakaan, serta pegiat literasi.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Dinas Arpus Nganjuk dalam menumbuhkan budaya literasi di tengah masyarakat. Bimtek ini juga menjadi bagian dari program nasional yang didukung oleh Dana Alokasi Khusus Non Fisik dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Arpus Nganjuk yang diwakili oleh Kepala Bidang Perpustakaan, Fitri Kusumawardani, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pembenahan layanan perpustakaan dari jenjang SD hingga SMA. Selain itu, peningkatan kualitas tata ruang perpustakaan dan penyelenggaraan berbagai kegiatan literasi juga menjadi prioritas.
“Pengetahuan dan skill itu sifatnya kompetitif, bukan otoritatif. Maka siapa saja, di usia berapa pun, asal mau belajar, akan mendapatkan ilmu. Kami mendorong peserta bimtek untuk memanfaatkan seluruh koleksi dan fasilitas di Dinas Arpus Nganjuk demi memperluas wawasan dan kemampuan,” ujar Fitri.
Baca Juga : 100 Hari Kepemimpinan Marhaen-Trihandy, Nganjuk Raih 12 Prestasi Membanggakan
Bimtek ini menghadirkan dua narasumber. Pemateri pertama, Bambang Prakoso dosen Ilmu Perpustakaan dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) sekaligus penulis mengajak peserta menelusuri jejak literasi dari masa kejayaan leluhur. “Leluhur kita memiliki tradisi literasi luar biasa yang diakui dunia. Banyak naskah kuno tersebar di berbagai negara, dan peninggalan aksara serta bahasa jumlahnya ratusan,” kata Bambang.
Dalam sesi selanjutnya, Bambang juga mengajak peserta untuk mempraktikkan teknik menulis kisah inspiratif. Ia menekankan pentingnya pembukaan yang menarik, argumen yang logis dan terstruktur, serta penutup yang berkesan. Mayoritas peserta menulis kisah inspiratif tentang sosok orang tua mereka.
Sementara itu, pemateri kedua adalah Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk, Sujono, yang diwakili oleh Hanis Ary Wibisono, Pranata Humas Ahli Muda. Hanis menyampaikan materi tentang pentingnya literasi digital, khususnya dalam menangkal penyebaran hoaks di media sosial.
“Masyarakat harus bijak dalam bermedia sosial. Informasi yang salah bisa berakibat fatal dan merugikan banyak pihak,” tegas Hanis. Ia juga membagikan tips untuk menghindari hoaks, seperti memverifikasi sumber informasi, membandingkan dengan sumber lain, bersikap netral, serta mengedepankan prinsip ‘saring sebelum sharing’.
Menutup materinya, Hanis mengajak para peserta yang mayoritas merupakan guru untuk mendorong siswa-siswinya mengikuti lomba video pendek bertema literasi sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk. “Lomba ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga bertujuan meningkatkan literasi digital siswa, dengan hadiah total puluhan juta rupiah,” ungkapnya.
Dengan kegiatan ini, Dinas Arpus Nganjuk berharap semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk mengembangkan budaya literasi sejak dini, baik secara konvensional maupun digital. (Amin Raharjo)
Editor : JTV Kediri