MAGETAN - Memasuki musim hujan, potensi bahaya di wilayah pegunungan semakin meningkat. Salah satu titik rawan berada di jalur Cemoro Sewu – Sarangan yang melintasi kawasan hutan lindung Gunung Lawu. Berbagai pihak kini melakukan langkah antisipasi untuk mengurangi risiko pohon tumbang demi keselamatan pengendara dan wisatawan yang melintas.
Petugas kehutanan bersama tim lapangan terus melakukan pemeriksaan kondisi pohon di sepanjang jalur penghubung wisata tersebut. Cuaca ekstrem yang kerap membawa angin kencang dan hujan deras dinilai dapat membuat pohon lapuk atau bertajuk besar semakin rentan tumbang. Selain patroli rutin, sejumlah pesan peringatan juga dipasang di titik-titik rawan untuk meningkatkan kewaspadaan para pengguna jalan.
Asper BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini dilakukan sebagai langkah preventif sekaligus bagian dari pemantauan berkala terhadap pohon berpotensi bahaya. Ia menegaskan bahwa penanganan setiap temuan kerawanan tetap mengacu pada aturan kehutanan yang berlaku mengingat kawasan tersebut berstatus hutan lindung.
Selain pengawasan lapangan, koordinasi lintas pihak juga terus dilakukan. Mekanisme penanganan risiko termasuk proses pemindahan atau pemotongan pohon hanya dilakukan dalam kondisi khusus dan sesuai prosedur kedaruratan. Upaya ini dilakukan secara hati-hati agar aspek keselamatan publik terpenuhi tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
Di sisi lain, pengendara yang melintasi jalur Cemoro Sewu – Sarangan diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan kondisi cuaca. Jalur pegunungan dengan intensitas hujan dan kabut yang tinggi membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama saat terjadi angin kencang.
Dengan kesiapsiagaan petugas dan partisipasi masyarakat, diharapkan jalur Cemoro Sewu – Sarangan tetap aman digunakan selama musim hujan demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
Editor : JTV Madiun

















