SIDOARJO - Candi merupakan situs peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan peradaban dari masa lalu.
Indonesia sendiri mempunyai banyak candi yang tersebar di banyak wilayah. Salah satunya terdapat di beberapa wilayah Sidoarjo.
Adanya candi-candi ini kini menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya. Berikut lima situs peninggalan candi yang ada di Sidoarjo.
1. Candi Pari
Baca Juga : 5 Novel Fiksi Sejarah Indonesia yang Wajib Dibaca, Memperkaya Perspektif!
Candi Pari merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit yang berlatar belakang agama Hindu. Candi ini dibangun pada 1371 di bawah masa pemerintahan Hayam Wuruk periode 1350–1389.
Candi ini terletak di Jl. Purbakala, Porong, Candipari, Candipari Kulon, Kec. Porong, Sidoarjo.
Menariknya, candi ini pernah diletih lebih mendalam oleh N. J. Krom dan dituliskan dalam buku berjudul Inleiding tot de Hindoe-Javaansch Kunst tahun 1923.
Baca Juga : Surabaya Siap Hadirkan Kembali Teatrikal Refleksi Perobekan Bendera
Pada 1915, Candi Pari telah ditemukan di beberapa arca, di antaranya dua buah Arca Siwa Mahadewa, dua buah Arca Agastaya, tujuh buah Arca Ganesha, dan tiga buah Arca Budha.
Selueruh arca tersebut telah dibawa ke Museum Nasional. Temuan ini arca-arca ini dijadikan dasar untuk menduga bahwa Candi Pari merupakan candi agama Hindu.
Candi Pari merupakan bangunan berbentuk persegi dari batu bata yang menghadap ke barat dengan panjang 13,55 m, lebar 13,40 m, tinggi 13,80 m,
Baca Juga : 5 Situs Peninggalan Candi di Sidoarjo, Sarat Sejarah!
Sementara itu, ambang batas dan gerbang dibuat oleh batu alam andesit. Candi Ini telah diakui dan masuk dalam program lima destinasi City Tour gratis bagi masyarakat yang difasilitasi oleh Pemkab Sidoarjo.
2. Candi Dermo
Candi Dermo adalah salah satu situs peninggalan sejarah yang diakui oleh masyarakat. Bangunan candi Dermo yang berkembang hingga saat ini, dianggap telah dibangun pada abad ke-14.
Baca Juga : Wisata Sejarah, Menelusuri Jejak Kejayaan Kerajaan Majapahit di Mojokerto
Masa pembangunan candi Dermo berada di bawah kepemimpinan Adi Pati Terung. Candi Dermo terletak di Dusun Santren, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.
Candi Dermo memiliki dimensi ukuran panjang 10,84 meter, lebar 10,77 meter, dan tinggi 1,315. Candi ini bertipe gapura paduraksa berbahan bata.
Candi Dermo memiliki jejak peninggalan berupa pahatan relief menyerupai manusia bersayap dan susunan batu candi.
Baca Juga : Perempuan Punya Karya Gelaran Peringatan Hari Kebaya Nasional
Relief yang menyerupai manusia bersayap ini menjadi kesimpulan sementara bagi para ahli bahwasanya Candi Dermo pernah menjadi media ritus pelepasan jiwa bagi seorang tokoh kerajaan.
Sementara, susunan batu candi yang berupa kumpulan batu atau biasa disebut blok batu, tersebar hingga ke beberapa rumah penduduk di sekitar.
3. Candi Sumur
Candi Sumur merupakan peninggalan sejarah yang di dalamnya terdapat sebuah sumur kering. Saat ini Candi Sumur sudah tidak utuh lagi dan hanya tersisa dinding sisi timur dan selatan badannya, lantai dan pondasi bangunan.
Meskipun begitu, candi ini tetap dipertahankan oleh warga sekitar dan telah mendapatkan Verifikasi Cagar Budaya di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014.
Candi Sumur terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo, dan hanya berjarak kurang lebih 150 meter dari candi Pari.
Candi sumur merupakan bangunan dari batu bata berarah ke barat. Pada bangunan candi ini juga ditemukan ukiran atau relief-relief yang menghias dinding atau kaki candi.
Bentuk unik hanya terlihat dari susunan anak tangga yang berada di sisi selatan candi. Namun pernah ditemukan sebuah lingga yoni yang awalnya terletak di bilik candi, telah dipastikan bahwa candi ini memiliki latar belakang candi hindu dan diduga didirikan semasa dengan Candi Pari, yaitu sekitar abad ke 14 Masehi.
4. Candi Tawangalun
Candi Tawangalun dikenal juga dengan Candi Sumur Windu merupakan salah satu situs peninggalan sejarah.
Hingga saat ini, warga masih memercayai dan difunsgikan untuk ritual-ritual. Candi Tawangalun terletak di Desa Buncitan, Jalan Tanwangalun, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Candi Tawangalun didirikan pada tahun 1292 pada masa Raja Brawijaya II (Resi Tawangalun). Candi Tawangalun memiliki dasar bangunan dari batu bata dengan kondisi saat ini yang sangat mengenaskan.
Candi Tawangalun dianggap warga sekitar sebagai monumen milik warga asli Desa Buncitan. Dengan rasa syukur warga terhadap candi ini sehingga mereka bergotong royong melakukan tasyakuran setiap 1 Suro.
5. Candi Wangkal
Candi Wangkal merupakan salah satu situs peninggalan sejarah yang telah terdaftar dalam situs cagar budaya Sidoarjo.
Candi ini awalnya ditemukan oleh warga yang bekerja sebagai penggali tanah. Candi Wangkal terletak di Desa Wangkal, Kecamatan Krembung, Sidoarjo.
Berbeda dengan candi-candi umumnya yang tersusun dari batu bata, bentuk candi ini lebih mirip pecahan batu dan letaknya di daerah persawahan.
Candi Wangkal tersusun dari batu besar yang berwarna hitam, dengan sisi batu berupa batu kecil yang berwarna merah.
Di bagian bawahnya ada tumpukan batu bata yang masih tertimbun di dalam tanah. Candi Wangkal berukuran sekitar panjang lahan 1,5 meter serta luas lahan 12 meter dan tinggi candi masih tidak diketahui karena sebagian masih tertimbun di dalam tanah.
Lima peninggalakn candi di atas telah menjadi situs peninggalan sejarah di Sidoarjo. Hingga kini, pemerintah dengan warga masih merawatnya dengan tujuan melestarikan.
Sejatinya, masih banyak lagi candi-candi kecil atau situs purbakala lainnya yang tersebar di wilayah Sidoarjo.
Meskipun tidak sebesar dan sepopuler candi-candi di atas, keberadaan mereka tetap penting sebagai bukti peradaban masa lalu.
Maka dari itu, sebagai generasi penerus, kita harus memiliki rasa tanggung jawab untuk melestarikan candi-candi ini agar tetap terjaga keasliannya.
Editor : Khasan Rochmad