BONDOWOSO - Memasuki puncak kemarau, Kabupaten Bondowoso menetapkan 12 Kecamatan dan sebanyak 21 Desa berpotensi bencana kekeringan. Mengatasi kondisi tersebut, petugas melakukan droping air bersih kepada warga.
Sejak tidak turun hujan Beberapa lokasi di Kabupaten Bondowoso mengalami kekeringan air. Seperti yang terjadi di Kecamatan Botolinggo, warganya terpaksa mencari air bersih hingga kilometer keluar desa.
Kabid Logistik BPBD Bondowoso, Tugas Rizqi Bahana menyebut kekurangan air ini terjadi sejak akhir bulan Juni lalu.
"Intensitas hujan sangat rendah membuat sumber air yang ada sudah tidak mengeluarkan air," kata Tugas Rizqi
Baca Juga : Hutan Jati di Arak-Arak Bondowoso Terbakar
Lebih lanjut, Tugas mengatakan BPBD Bondowoso telah memetakan beberapa daerah di Kabupaten yang berpotensi kekeringan.
"Dari pemetaan yang sudah kami lakukan (BPBD Bondowoso, red) terdapat 21 Desa dari 12 Kecamatan yang mengalami kekeringan," ucapnya
Ia menambahkan, Kecamatan yang mulai kekeringan diantaranya, Kecamatan Botolinggo, Kecamatan Cermee, Kecamatan Prajekan, Taman Krocak dan Kecamatan Wringin, sudah dilakukan droping air bersih kepada warga.
"Untuk suplai air bersih ke warga ini, sesuai permintaan yang diajukan. Jika ada desa yang mengalami krisis air, kami imbau warga segera melapor," tegasnya
Setiap hari BPBD Bondowoso, telah mensiagakan 2 armada truk tangki air bersih berkapasitas 5000 liter dan hanya mampu mensuplai 2 titik desa untuk melakukan droping air bersih ke warga. ( Rizqi Setiawan )
Editor : Bagus Setiawan