Kelainan refraksi atau kacamata diperkirakan sekitar 1-2 miliar terjadi pada penduduk di dunia. Tingkat kejadian kelainan refraksi ini bervariasi di berbagai belahan dunia yaitu sekitar 25% dari penduduk Eropa dan 80% pada penduduk Asia. Kelainan refraksi termasuk salah satu penyebab gangguan penglihatan yang cukup sering ditemukan.
Teknologi terkait upaya mengatasi gangguan penglihatan ini terus berkembang dan mengalami kemajuan. Salah satunya upaya untuk mengatasi keluhan pada pasien yang ingin bebas dari penggunaan kacamata yaitu dengan melakukan prosedur tindakan operasi bedah refraktif. Tindakan operasi bedah refraktif saat ini cukup populer di kalangan masyarakat. LASIK adalah salah satunya yang lebih dahulu dikenal oleh masyarakat, dan saat ini ada tindakan bedah refraktif lain yaitu ReLEx SMILE yang dapat dijadikan pilihan lain selain LASIK.
ReLEx SMILE merupakan singkatan dari Refractive Lenticule Extraction-Small Incision Lenticule Extraction. ReLEx SMILE adalah suatu bentuk laser yang termasuk prosedur bedah refraktif pada mata yang digunakan untuk mengoreksi miopia (mata minus) dan astigmat (silinder). ReLEx SMILE pertama kali dikerjakan oleh Walter Sekundo, seorang dokter spesialis mata yang sudah banyak memenangkan penghargaan pada tahun 2007 dan mulai dikenal secara internasional pada tahun 2011.
ReLEx SMILE dan LASIK sama-sama merupakan prosedur laser untuk mengoreksi kelainan refraksi, tetapi keduanya merupakan dua prosedur yang berbeda. Walaupun mirip dengan prosedur LASIK, tetapi ada perbedaan signifikan dimana pada ReLEx SMILE hanya menggunakan satu kali laser femtosecond pada kornea untuk membentuk lapisan lentikula tipis di stroma kornea. Prosedur berikutnya adalah untuk mengambil lentikula tersebut secara manual melalui suatu irisan kecil, sehingga prosedur ini termasuk suatu prosedur invasif yang cukup minimal.
Baca Juga : Kebutaan yang Dapat Dihindari atau Avoidable Blindness
Bagaimana Cara Kerja ReLEx SMILE?
SMILE merupakan suatu prosedur laser yang dapat memperbaiki penglihatan dengan waktu yang cukup cepat. Tahap pertama adalah pembentukan lentikula dan irisan kecil pada kornea dengan menggunakan laser. Tahap selanjutnya adalah prosedur pengambilan lentikula secara manual melalui irisan kecil tersebut. Setelah lentikula berhasil diambil, maka akan terjadi perubahan bentuk dari kornea, sehingga tercapai tujuan dari koreksi kelainan refraksi yang diinginkan.
Apa perbedaan ReLEx SMILE dengan LASIK?
Perbedaan utama ReLEx SMILE dan LASIK ada pada prosedur pembuatan flap. Flap adalah lapisan permukaan kornea yang dibentuk oleh laser sedemikian rupa seperti suatu penutup sehingga lapisan tersebut dapat dibuka dan ditutup kembali. ReLEx SMILE dilakukan tanpa flap, maka prosedur ReLEx SMILE lebih sedikit memakan waktu. Perbedaan berikutnya ada pada ukuran dari luka di kornea. Pada ReLEx SMILE luka yang dibentuk sangat minimal jika dibandingkan dengan LASIK. Kelebihan operasi ReLEx SMILE
Salah satu efek samping sementara yang sering muncul dari pembedahan refraktif dengan menggunakan laser adalah mata kering. Pada ReLEx SMILE penyembuhan dari efek samping mata kering ini lebih cepat, hal ini disebabkan karena pada prosedur SMILE memiliki durasi pengerjaan yang lebih cepat dan lebih minimal lukanya, sehingga memiliki efek integritas kornea yang terjaga lebih baik dibandingkan dengan prosedur pembedahan refraktif dengan menggunakan laser lainnya.
Persiapan pre-operasi ReLEx SMILE
Untuk persiapan awal seperti prosedur operasi lainnya membutuhkan proses anamnesis (wawancara). Pada ReLEx SMILE data yang dibutuhkan antara lain adalah motivasi pasien untuk dilakukan operasi, riwayat kacamata atau lensa kontak sebelumnya, keluhan dan tanda mata kering, riwayat penyakit mata sebelumnya, riwayat penyakit mata keluarga, dan riwayat penyakit lainnya. Setelah wawancara akan dilakukan pemeriksaan refraksi secara mendetail seperti pemeriksaan mata menggunakan alat slit-lamp, pemeriksaan topografi kornea, pemeriksaan saraf mata, pemeriksaan tekanan bola mata, dan pemeriksaan kadar air mata. Apabila didapatkan keluhan atau tanda dari mata kering sebelum operasi, maka harus diberikan terapi untuk mata keringnya terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan ReLEx SMILE.
Kontraindikasi untuk dilakukan ReLEx SMILE
Secara umum, kontraindikasi untuk dilakukan ReLEx SMILE sama dengan LASIK, antara lain:
- Riwayat penyakit keratitis yang disebabkan oleh virus herpes simpleks dalam 1 tahun terakhir
- Riwayat penyakit autoimun yang masih aktif
- Kelainan kornea keratoconus
- Mata kering derajat berat
- Ekspektasi pasien yang tidak realistis
Dan ada beberapa kontraindikasi relatif antara lain:
- Riwayat diabetes dengan kelainan saraf mata retinopati aktif
- Kelainan fibromyalgia
- Katarak yang sudah cukup tebal
- Glaukoma dengan tekanan bola mata yang tidak terkontrol
- Kelainan pembuluh darah pada macula
- Ablasio retina
- Kelainan pada epitel atau stroma anterior kornea
- Riwayat penyakit distrofi endotel kornea Fuch
- Bekas luka pada kornea yang dapat mempengaruhi proses laser
- Keadaan depresi atau ansietas yang belum stabil
- Beberapa keadaan terkait pekerjaan pasien (pilot, sopir yang sering menyetir malam hari, sopir kendaraan berat)
- Pasien yang tidak dapat datang kontrol pasca operasi
Apabila tetap akan dilakukan operasi pada pasien dengan keadaan-keadaan kontraindikasi relatif tersebut, maka harus ditambahkan persetujuan tertulis tambahan untuk menitikberatkan pada adanya risiko-risiko tambahan yang dapat terjadi.
Perawatan pasca operasi ReLEx SMILE
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pasca operasi ReLEx SMILE antara lain:
- Menggunakan obat tetes mata secara rutin
- Menggunakan kacamata pelindung saat keluar rumah
- Menggunakan penutup mata saat tidur
- Datang kontrol secara rutin sesuai jadwal.
Serta ada beberapa larangan yang harus diperhatikan pasca operasi antara lain:
- Mata tidak boleh terkena air 1 minggu pasca operasi
- Tidak boleh berenang selama 1 bulan pasca operasi
- Apabila masih ada keluhan silau, terutama malam hari, maka tidak boleh menyetir kendaraan terlebih dahulu. sampai keluhan membaik.
Walaupun ReLEx SMILE terbilang aman, namun tidak semua penderita miopia (mata minus) dan astigmat (silinder) bisa dilakukan prosedur ini, karena adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu usia harus diatas 18 tahun, ukuran kacamata stabil dalam waktu satu tahun terakhir, ukuran kacamata minus -0.75 sampai -10.00 dan silinder -0.50 sampai -5.00, tidak dalam kondisi hamil ataupun menyusui, dan memiliki ketebalan kornea yang cukup.
Referensi:
- Reinstein DZ, Archer TJ, Carp GI. The Surgeon's Guide to SMILE Small Incision Lenticule Extraction. United States of America: SLACK Incorporated; 2018.
- Waring GO, Garg S, Gupta PK, Lee BS, Reeves SW, Rocha KM, Taravella MJ. Refractive Surgery. Basic and Clinical Science Course 2023-2024.San Fransisco, CA: American Academy of Ophthalmology; 2023
- https://www.visionmaxeye.com/services/laser-vision-correction/relex-smile/
- https://med.stanford.edu/eyelaser/procedures/ReLEXSMILE.html