KOTA MADIUN - Madiun - Leluhur bangsa sekaligus pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Hardjo Oetomo, dikenal sebagai tokoh pergerakan yang tak hanya mahir dalam pencak silat, tetapi juga gigih memperjuangkan kemerdekaan melalui organisasi Budi Utomo dan Sarekat Islam. Nilai-nilai perjuangan yang ia wariskan hingga kini terus menjadi napas bagi keluarga besar PSHT dalam menjaga persatuan bangsa.
Ketua Dewan Pusat PSHT, Issoebijantoro, menegaskan bahwa komitmen itu diwujudkan dengan berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Krida Satria Tama, Jalan Merak Nomor 10, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
“Warga SH Terate dididik menjadi pejuang, patriot, dan pemersatu bangsa. Identitas perjuangan itu harus terus dijaga sebagai bagian dari syukur kita atas kemerdekaan,” ujar Issoebijantoro dalam sambutannya.
Ia menambahkan, sikap politik SH Terate sudah tegas sejak awal, yakni menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, keempat pilar itu adalah harga mati yang harus dipertahankan. “Siapa pun yang mengganggu empat pilar kebangsaan, seluruh kadang SH Terate akan tampil di garda depan untuk membela sampai titik darah penghabisan,” tegasnya.
Selain menekankan pentingnya persatuan, Issoebijantoro juga menyoroti tantangan era digital. Arus informasi yang cepat kerap menimbulkan kerancuan antara fakta dan berita bohong. Karena itu, ia berpesan agar warga SH Terate mampu bijak dalam menyaring informasi, serta tetap berpegang pada ajaran Setia Hati sebagai pedoman hidup.
Menutup pernyataan, Issoebijantoro mengajak seluruh warga PSHT untuk menjaga kerukunan, ketertiban, dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa PSHT akan tetap jaya dan abadi selama nilai-nilai perjuangan leluhur terus dijaga.
Editor : JTV Madiun