PROBOLINGGO - Dalam rangka refleksi 4 Tahun Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengabdi, PT Jawa Pos Media Televisi (JTV) bekerja sama dengan Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) dan Pemerintah Kota Probolinggo menggelar sejumlah kegiatan.
Salah satunya pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia Dunia (MURI) peserta aplikator terbanyak pembuatan meja dari baja ringan, yakni seribu peserta dari siswa SMK se Kota Probolinggo.
Pada hari kedua rabu (25/1/23), pembuatan atau perakitan meja dilakukan di SMKN 2 Kota Probolinggo dengan jumlah peserta 300 siswa. Pada hari pertama selasa (24/1/23) kemarin perakitan dilakukan di SMK Ahmad yani, dengan jumlah peserta 275 peserta.
Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengecek langsung jalannya perakitan di SMKN 2 Kota Probolinggo. Habib Hadi (sapaan akrab) mengapresiasi pada siswa yang mampu merakit dengan pelatihan cepat.
Baca Juga : Wali Kota Apresiasi Ribuan Siswa Pecahkan MURI Pembuatan Meja Baja Ringan
"Meski pelatihan hanya sesaat, siswa ternyata mampu merakit meja terbuat dari baja ringan, " kata Habib Hadi pada portaljtv.com.
Peran semua pihak sangat penting dalam mengembangkan bakat siswa, mulai orang tua, guru dan pastinya pemerintah daerah.
"Siswa berbakat semua, sesuai dengan apa yang sudah diajarkan di sekolah, mereka sangat cekatan dalam memotong dan merakit baja ringan,"tambahnya.
Baca Juga : Angka Stunting Kota Probolinggo Turun Hingga 12 Persen
Puncak penghitungan Museum Rekor Indonesia Dunia digelar pada tanggal 31 januari 2023, di Alun-alun Kota Probolinggo, dengan jumlah aplikator terbanyak yakni seribu siswa dari siswa SMK se Kota Probolinggo.
"Setelah selesai dihitung oleh MURI, meja-maja ini nantinya bisa dipergunakan untuk pelaku UMKM, khususnya PKL," imbuhnya.
Sementara HAPI dalam pemecahan rekor ini memberikan sejumlah peralatan dan perlengkapan keamanan saat proses pengerjaan, mulai sarung tangan, helm dan sertifikat pelatihan.
Najwa, salah satu peserta perempuan siswa SMKN 2 Kota Probolinggo, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan hingga praktek. Meski perempuan dia tidak minder dalam merakit meja baja ringan.
"Cita-cita saya ingin menjadi ahli bangunan, makanya saya sekolah di SMK, pekerjaan kaum pria menjadi tantangan buat saya dalam merakit meja baja ringan,"ulas siswa Kelas 11 ini.
Reporter: Farid Fahlevi
Editor: Vita Ningrum