TRENGGALEK - Dalam upaya meningkatkan angka harapan hidup masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek meluncurkan layanan fisioterapi keliling. Layanan ini difokuskan untuk menjangkau pasien lanjut usia dan penyandang disabilitas (difabel) di seluruh Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu strategi untuk mendongkrak umur harapan hidup. Data tahun 2024 menunjukkan angka harapan hidup Trenggalek mencapai 75,35 tahun, dan pemerintah optimis dapat meningkatkannya di tahun 2025.
"Program ini akan dilakukan evaluasi dan monitoring secara berkala. Harapannya, Dinas Kesehatan Trenggalek bisa menambah SDM sehingga kuota layanan fisioterapi dapat optimal," ujar Sunarto.
Layanan ini hadir sebagai respons atas kendala yang dihadapi oleh pasien lansia dan difabel, yang seringkali enggan melakukan terapi karena keterbatasan mobilitas dan akses geografis. Banyak warga, khususnya di wilayah pegunungan, tinggal jauh dari fasilitas rumah sakit.
Sebagai tahap awal, 6 Puskesmas telah dipilih sebagai pilot project atau proyek percontohan untuk layanan fisioterapi keliling ini.
Tidak berhenti di fisioterapi, Dinkes Trenggalek juga berencana menyediakan layanan psikologi klinis di semua puskesmas. Namun, pengadaan layanan ini akan dibangun secara bertahap, mengingat keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia. (Hammam Defa)
Editor : JTV Kediri



















