PACITAN - Matahari pagi baru saja menembus sela-sela pepohonan rindang di tepian Sungai Maron, Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku. Ratusan warga sudah bersiap dengan busana lurik khas Jawa. Bukan di lapangan, bukan pula di halaman sekolah, melainkan di atas aliran sungai tenang yang dijuluki Amazonnya Pacitan. Di sinilah mereka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dengan cara yang tak biasa yakni, upacara bendera di tengah sungai.
Tiga petugas pengibar bendera tampak berperahu perlahan menuju titik tengah sungai. Semua mata tertuju pada kain Merah Putih yang mereka bawa. Dengan penuh kehati-hatian, bendera pun dikibarkan. Seketika, suasana menjadi hening, hanya lantunan lagu kebangsaan yang bergema, menyatu dengan panorama hijau yang memanjakan mata.
“Perayaan kemerdekaan dengan cara unik ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai tradisi tahunan. Selain memperkuat rasa nasionalisme, kegiatan ini sekaligus memperkenalkan kekayaan alam Pacitan di mata dunia,” ungkap Dedi Dwi Hardianto, Ketua Pokdarwis Sungai Maron.
Upacara bendera di Sungai Maron bukan kali pertama digelar. Tradisi ini telah berlangsung lima tahun terakhir, menjadi bentuk kreativitas warga dalam merayakan kemerdekaan sekaligus mengangkat potensi wisata daerah. Tak hanya menjadi seremoni khidmat, prosesi ini juga menghadirkan pengalaman emosional yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang ikut serta.
Baca Juga : Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Bukit Gelon Pacitan
"Jadi ini sudah kelima kalinya kita laksanakan setiap memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, " imbuhnya.
Pesona Sungai Maron sendiri memang tak pernah gagal memikat hati. Airnya jernih, pepohonan rindang di kiri kanan sungai menjelma seperti lorong hijau alami. Tak heran jika banyak wisatawan menyebutnya sebagai “Amazon versi Pacitan”. Dan kini, keindahan itu semakin bermakna ketika bendera Merah Putih berkibar gagah di tengahnya.
Bagi warga Dersono, merayakan kemerdekaan bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan juga merawat identitas dan kekayaan alam yang mereka miliki. Dari sungai inilah, rasa nasionalisme dipadukan dengan semangat melestarikan lingkungan dan budaya lokal.
Baca Juga : Tradisi Unik Upacara Bendera Hari Kemerdekaan di Tengah Sungai Maron Pacitan
"Melalui upacara ini menjadi bukti bahwa cinta tanah air bisa dirayakan dengan cara sederhana, kreatif, sekaligus memberi makna mendalam bahwa Merah Putih tak hanya berkibar di lapangan, tapi juga bisa mengakar di hati warga yang hidup berdampingan dengan alam, "pungkasnya. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan