SIDOARJO - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menertibkan wisata kuliner Pepelegi mendapat perlawanan Pedagang Kaki Lima (PKL). Puluhan pedagang Pepelegi menggelar demo menolak penggusuran, Senin (14/4/2025) pagi.
Dalam aksinya, para pedagang tidak hanya membawa spanduk penolakan, tapi juga membakar ban. Aksi bakar ban ini membuat rencana penggusuruan tertunda.
Sebuah alat berat yang sudah didatangkan, terpaksa diparkir di depan Unimas. Selain itu, satu unit Damkar dan ambulance juga disiagakan di depan Unimas.
Para pedagang menolak penggusuran karena sudah berjualan lebih dari 25 tahun dan sudah menjadi sumber penghidupan. Para PKL menggantungkan hidupnya mulai makan keluarga hingga membayar sekolah dari berjualan di wisata kuliner Pepelegi.
Sundayati, mantan Kades Sawotratap meminta dengan tegas Bupati Subandi dan Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana untuk membatalkan penggusuruan.
"Pak Bandi, sampeyan teman saya, sampeyan saudara saya, tolong perhatikan PKL Pepelegi ini. Sampeyan yang paling punya kuasa," teriak Sundayati.
Sundayati optimis penggusuran tidak bakal terjadi karena permintaannya selalu dituruti Bupati sejak era Win Hendrarso.
"Sejak Bupati Win Hendrarso, Pak Saiful Illah, permintaan saya selalu dikabulkan. Kenapa sekarang kok jadi seperti ini?" katanya.
Aksi para PKL Pepelegi ini mendapat perhatian dari Pemkab Sidoarjo. Wakil Bupati Mimik Idayana datang ke lokasi menemui para pedagang. Mimik berjanji akan membantu para pedagang untuk tetap berjualan.
"Bapak ibu sudah menempati area ini 30 tahun. Saya akan membantu memfasilitasi UMKM melalui program bedah warung. Itu adalah salah satu visi misi Subandi-Mimik," ujar Mimik Idayana yang disambut gembira para pedagang.
Mimik menambahkan, penertiban ini tidak akan mematikan usaha Pedagang Kaki Lima (PKL). Rencananya, para pedagang ini akan ditempatkan di lokasi Lotte Mart. Selanjutnya, Pemkab akan melakukan pembersihan dan normalisasi sungai.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Sidoarjo berencana menertibkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di wisata kuliner Pepelegi. Tiga surat peringatan sudah diberikan Satpol PP kepada para pedagang.
Namun, para pedagang tak mengindahkan surat peringatan tersebut. Rencananya, penggusuran akan dilakukan Senin (14/4/2025) pagi. (*)
Editor : M Fakhrurrozi