KOTA MALANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memilih pendekatan yang berbeda dan segar dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025. Alih-alih menggelar upacara atau seminar formal, Pemkot justru mengawali rangkaian peringatannya dengan Dialog Interaktif Antikorupsi yang secara khusus melibatkan 75 pemuda dan pemudi terpilih Kota Malang, pada Senin (10/12/2025).
Tiga orang Narasumber dihadirkan dalam acara ini, yakni : Dr. Suko Widodo, M.Si - Pengamat dan Pemerhati Antikorupsi, I Gusti Agung Ketut Wira Sutha, S.T., M.T.- Paksi
Utama, dan Fahrur Rozi, S.H., M.H. -
Perwakilan Patriot Integritas
Baca Juga : Perang Melawan Korupsi: Malang Gunakan Pendekatan Layanan dan Edukasi
Muda Kota Malang Tahun 2025.

Kegiatan ini sengaja digelar sehari setelah tanggal resmi Hakordia internasional yang jatuh pada 9 Desember. Plt. Inspektur Daerah Kota Malang, Dwi Rahayu, menjelaskan bahwa penjadwalan ini disesuaikan karena adanya kegiatan nasional Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Yogyakarta pada tanggal tersebut.
Baca Juga : Tangkal Korupsi Sejak Dini, Pemkot Malang Gelar Dialog Interaktif Antikorupsi Khusus untuk generasi muda
"Kenapa tiga hari pertama kita ambil dari pemuda dulu? Karena kita ingin membangun budaya anti korupsi ini dari bawah, dimulai dari pemuda," tegas Dwi Rahayu dalam pembukaan dialog. Sepuluh perwakilan pemuda yang sebelumnya dikirim ke acara KPK di tingkat provinsi juga dilibatkan untuk menjadi agen penyebar semangat integritas.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang turut hadir, secara khusus menekankan filosofi strategis di balik pemilihan peserta muda. Dalam pernyataannya, Wali Kota menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hakordia.
"Jadi penekanannya adalah kepada pemuda. Hari ini kita undang pemuda-pemuda yang diundang oleh Disporapar, yang muda-muda yang ada di Kota Malang," ujar Wahyu Hidayat.
Baca Juga : Hakordia 2025, Cak Yebe Ajak ASN Pemkot Surabaya Berani Tolak Suap
Ia mengakui bahwa menyampaikan pesan serius kepada generasi muda bukanlah hal mudah. Oleh karena itu, format dialog interaktif dipilih sebagai metode yang dianggap lebih efektif.
"Karena daripada satu arah, biasanya pemuda ini kan agak lebih sulit. Tapi dengan diskusi ini, kita bisa menekankan terkait dengan bagaimana pendidikan anti korupsi akan dimulai dari pemuda," jelasnya.
Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Hakordia Run 2025, Tutup Mojo Festival di Kota Mojokerto
Wali Kota menyoroti tujuan jangka panjang yang mendesak: mempersiapkan generasi penerus yang bersih sebelum memasuki dunia birokrasi. "Agar pada saat awal ini pun mereka sudah akan tahu bagaimana dalam rangka mengantisipasi korupsi yang ada, untuk keberhasilan Pemkot Malang dalam menekan angka korupsi. Karena di birokrasi ini kan rawan untuk hal demikian itu," tambah Wahyu Hidayat, mengingatkan bahwa pencegahan sejak dini adalah kunci
Pendekatan Kota Malang ini sejalan dengan semangat Tema Nasional Hakordia 2025: "Satukan Aksi, Basmi Korupsi!". Fokus pada pemuda juga selaras dengan program "Patriot Integritas Muda" yang digalakkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang menempatkan pemuda sebagai agen perubahan budaya integritas.
Strategi ini dinilai sebagai langkah preventif yang cerdas, merespon pemetaan KPK yang menyebutkan setidaknya ada 8 titik rawan gratifikasi dalam siklus manajemen ASN, mulai dari rekrutmen, promosi, hingga mutasi. Membentuk karakter antikorupsi sebelum individu memasuki sistem dianggap sebagai investasi yang fundamental.
Baca Juga : Ratusan Pengurus OSIS SMA Se-Jatim Ikuti Rakor dan Himo Festival 2023
Dialog interaktif ini hanya merupakan pembuka dari rangkaian peringatan selama tiga hari (10-12 Desember 2025) di Kota Malang. Pemkot menyatakan komitmennya untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan ini sebagai bahan pembelajaran untuk penyelenggaraan yang lebih baik dan masif di tahun-tahun mendatang.
Dengan memfokuskan sumber daya pada pendidikan karakter generasi mudanya, Pemkot Malang menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak hanya tentang penindakan, tetapi lebih tentang menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini sebuah langkah awal untuk membangun masa depan pemerintahan yang lebih bersih dan akuntabel. (Ams)
Editor : JTV Malang




















