BLITAR - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Blitar selama hampir empat jam pada Senin (12/5) menyebabkan banjir yang berdampak besar bagi warga. Selain merendam puluhan kolam ikan milik petani, derasnya aliran air juga merobohkan salah satu tembok di sisi utara Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo.
Sebelumnya air sungai meluap dengan deras hingga membanjiri lahan pertanian dan kolam ikan warga. Akibatnya, banyak ikan yang terbawa arus, menyebabkan para petani mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Ketua RT setempat, Eko Pamuji, mengatakan bahwa banjir seperti ini hampir terjadi setiap tahun, namun kali ini menjadi yang terparah. "Air dari aliran sungai Ngadipuro dan Kembangan meluap cepat karena hujan yang terlalu deras dan lama. Warga berharap ada perhatian dari pemerintah terkait normalisasi sungai ini," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Agus, salah satu petani ikan. Ia mengaku hanya bisa pasrah setelah seluruh kolam ikannya rusak diterjang banjir. "Ini gagal panen. Semua ikan hanyut. Saya bingung harus mulai dari mana lagi," ungkapnya dengan nada sedih.
Kerusakan yang ditimbulkan banjir kali ini bukan hanya berdampak pada sektor pertanian dan perikanan, tetapi juga infrastruktur publik. Tembok penahan di area Taman Kehati roboh akibat tidak mampu menahan tekanan air yang tinggi.
Warga berharap pemerintah segera melakukan tindakan konkret, terutama dengan memperbaiki aliran sungai dan membangun sistem drainase yang lebih memadai untuk mencegah banjir serupa terulang.(Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri