MADIUN - Puluhan rumah di Dusun Klubuk, Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, terendam banjir, Sabtu (9/3/2024) malam.
Ketinggian banjir bervariasi mulai 50 cm hingga 1 meter atau pinggang orang dewasa. Sebagian warga ada yang memilih bertahan di rumahnya. Namun, ada juga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman dari genangan banjir.
Zainal Arifin, warga terdampak banjir, mengatakan banjir terjadi pasca hujan deras mengguyur sejak pukul 10.00 WIB. ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
“Banjir terjadi setelah hujan deras sejak siang hingga malam. Bahkan hingga jam 6 malam masih deras," katanya.
Baca Juga : Sungai Jerohan Meluap, Puluhan Rumah Warga di Madiun Terendam Banjir
Hujan deras lebih dari 5 jam mengakibatkan air sungai Jerohan meluap dan merendam rumah warga. Petugas BPBD Kabupaten Madiun langsung ke lokasi dan mengevakuasi warga Dusun Klubuk, Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng, terdampak banjir.
Tidak hanya warga, sejumlah ternak warga seperti kambing dan sapi, juga turut dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Khawatir jika sewaktu waktu debit air bertambah tinggi hingga menenggelamkan hewan ternak,” ucapnya.
Baca Juga : 4 Desa di Kecamatan Arosbaya Tergenang Banjir, Wakapolres Bangkalan Evakuasi Warga
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Madiun, banjir tidak hanya merendam rumah warga di Kecamatan Pilangkenceng. Tapi juga Kecamatan Saradan, Kecamatan Balerejo, Kecamatan Wonoasri, Kecamatan Wungu dan Kecamatan Madiun.
Dari enam wilayah terdampak banjir, Kecamatan Pilangkenceng yang paling parah. Salah satunya di Dusun Klubuk dengan jumlah 30 Kepala Keluarga.
“Kami siapkan peralatan seperti perahu dan pelampung untuk evakuasi warga,” ujar Kukuh Yoso Kuncoro, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun.
Baca Juga : Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas Tercebur Sumur di Sidoyoso
Kukuh mengungkapkan, di Dusun Klubuk, Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun sebanyak 30 KK terendam air banjir.
“Warga ada yang kami evakuasi di rumah saudara. Namun ada yang masih di dalam rumah yang tergenang banjir,” ungkapnya.
Hingga Minggu dinihari, warga terdampak banjir tak bisa tidur nyenyak dan terus waspada mengantisipasi banjir susulan dari lereng Gunung Pandan.(Tova Pradana)
Editor : M Fakhrurrozi