GRESIK - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 437.900 ton per tanggal 8 April 2025. Ketersediaan pupuk yang melimpah ini membuat petani bisa merayakan lebaran dengan tenang dan menyambut musim tanam bulan April dengan aman.
Ketersediaan pupuk sesuai regulasi dan distribusi yang lancar ini mendapat apresiasi dari Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Asluchul Alif dalam acara "Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi". Menurutnya, tersalurnya pupuk bersubsidi kepada petani menjadi salah satu kunci meningkatnya produktivitas padi dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional yang dicita-citakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
"Di Desa Mulung ini, kurang lebih ada 20 hektare lahan padi yang akan dipanen. Terima kasih Pak Dwi (Direktur Utama Petrokimia Gresik, Red). Alhamdulillah laporan dari Pak Kadis (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Red) pupuknya lancar," ujar Wabup Gresik saat mengikuti panen raya di Desa Mulung, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, beberapa waktu lalu.
Senada dengan Wabup, sejumlah Gubernur melalui konferensi video yang dipimpin Presiden Prabowo di tengah-tengah panen raya di 14 provinsi juga menyampaikan langsung kebutuhan pupuk petani telah terpenuhi. Ini dikarenakan proses distribusi atau penyalurannya sudah semakin lebih baik.
Kinerja ini menjadi salah satu pendukung peningkatan produktivitas padi nasional. Data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, potensi luas panen nasional pada April 2025 mencapai 1.595.583 hektare dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari–April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, stok pupuk bersubsidi yang saat ini disiapkan Petrokimia Gresik terdiri dari Urea sebanyak 65.525 ton, jumlah ini setara 272 persen atau hampir tiga kali lipat dari ketentuan minimum yang diatur oleh Pemerintah; kemudian NPK 357.887 ton setara 397 persen dari ketentuan; dan pupuk organik sebanyak 14.489 ton atau 174 persen dari syarat minimal Pemerintah.
"Dengan stok ini, petani dapat menyambut musim tanam dengan aman. Tidak perlu lagi kepikiran pupuk, karena stoknya ada dan siap ditebus oleh petani yang memenuhi syarat," tandas Dwi Satriyo.
Ia juga mengimbau kepada petani untuk mengoptimalkan penebusan pupuk bersubsidi dalam rangka mendongkrak hasil panen padi untuk mendukung tercapainya swasembada pangan nasional. Pupuk merupakan salah satu agroinput yang menjadi kunci sukses hasil panen melimpah.
"Pemerintah juga telah banyak memberikan kemudahan bagi petani. Penebusan pupuk bisa dilakukan oleh petani terdaftar dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kios resmi," pungkas Dwi Satriyo. (*)
Editor : M Fakhrurrozi