PONOROGO - Bingung menghabiskan akhir pekan di mana? Kebun anggur mungkin bisa jadi pilihan berbeda. Di Ponorogo, sebuah greenhouse anggur kini menjadi destinasi wisata edukasi baru yang menawarkan pengalaman lengkap—mulai dari belajar menanam, merawat, hingga memetik buah langsung dari pohonnya.
Terletak di Desa Tajug, Kecamatan Siman, Kebun Anggur milik Ari berdiri di atas lahan sekitar 600 meter persegi. Suasana di dalam greenhouse terasa teduh dan menenangkan. Ratusan tanaman anggur berjejer rapi, dengan gerombolan buah yang mulai merumbai dan matang.
Sejak dikembangkan pada 2022, sang pemilik telah berhasil mengumpulkan setidaknya 35 varietas anggur. Mulai dari Everest, Oscar, Trans, Jupiter, Kyoho, hingga jenis Muscat. Ada pula varietas dari berbagai negara, seperti Ukraina, Tiongkok, India, Amerika, hingga Jepang. Kaya ragam jenis, kebun ini kini menjadi salah satu rujukan wisata edukasi anggur terlengkap di Ponorogo.
Pengunjung tak hanya datang untuk melihat. Mereka diajak masuk dalam proses belajar, mulai cara menanam, teknik perawatan, hingga menikmati sensasi memetik anggur langsung dari pohonnya. Semua varietas dihargai Rp120 ribu per kilogram, dan pengunjung bebas membeli sesuai kemampuan tanpa harus satu kilogram penuh.
Ari Yudiarso, pemilik kebun, mengatakan wisata edukasi ini hadir karena banyak orang menganggap anggur adalah buah mahal dan sulit ditanam. Padahal, menurutnya, jika memahami karakternya, anggur termasuk tanaman yang mudah dipelihara dan bisa berbuah lebat.
Selain menikmati buah di lokasi, pengunjung juga bisa membeli bibit anggur yang dibanderol mulai Rp50 ribu hingga Rp150 ribu, tergantung ukuran dan varietas.
Bagi sebagian orang, kebun ini tidak sekadar tempat memetik buah. Ia menjadi ruang belajar untuk lebih dekat dengan tanaman yang sebelumnya dianggap mustahil tumbuh di pekarangan rumah sendiri.
Editor : JTV Madiun




















