BANGKALAN - Meskipun mendapat penolakan dari sebagian warga, proyek normalisasi sungai di Bangkalan, Madura, Jawa timur tetap dilanjutkan oleh pemerintah. Proyek ini dianggap vital dalam mengatasi banjir musiman yang kerap melanda kawasan tersebut.
Sejumlah warga yang terdampak menolak relokasi karena ada bangunan yang terpaksa harus dibongkar karena berada di bantaran sungai.
Wakil Bupati Bangkalan, Moch Fauzan mengatakan, normalisasi ini sempat ada kendala penolakan tetapi pihaknya tetap melanjutkan normalisasi sungai itu karena normalisasi dapat mengantisipasi terjadinya banjir di pemukiman yang dekat area bantaran sungai.
“Alhamdulillah normalisasi berjalan lancar meskipun masih ada protes dari warga,” kata Moch Fauzan, Senin (5/5/2025).
Baca Juga : Diduga Cekcok , Sekelompok Orang Bawa Parang ke Puskesmas Geger Bangkalan
Wakil Bupati Bangkalan memastikan program normalisasi ini akan terus dilakukan, sambil lalu pihaknya akan melakukan komunikasi secara intens terhadap pihak-pihak yang melakukan penolakan.
“Alhamdulillah sudah kita berkomunikasi dengan pihak-pihak yang menolak, mereka sudah bersepakat bahwa bangunan liar dan lapak yang ada akan dibongkar sendiri oleh pemiliknya.” ucapnya.
Sementara Kepala UPT PSDA WS Kepulauan Madura, Anton Daniswara mengatakan bahwa program normalisasi sungai tidak hanya dilakukan di Kabupaten Bangkalan melainkan di seluruh madura yang masuk dalam wilayah kerjanya.
Baca Juga : Buaya Lepas ke Ladang Jagung, Warga Desa Buddan, Bangkalan Geger dan Ketakutan
”Di beberapa titik di Bangkalan ada yang sudah dilakukan normalisasi, begitupun juga kabupaten lain di Madura akan dilakukan normalisasi,” kata Anton
Menurut Anton Daniswara program normalisasi sungai di madura tahun 2025 ini tidak dilakukan di semua sungai di madura karena sungai di Madura ada sekitar 455 sungai. Sehingga nantinya ada skala prioritas. (Moch. Sahid)
Baca Juga : Suami Sah Habisi Istri dan Selingkuhannya, Motif Cemburu Jadi Pemicu
Editor : JTV Madura