SURABAYA - Komunitas Sawunggaling menggelar sebuah sarasehan budaya bertema Misteri Perjalanan R. Sawunggaling Babat Alas Suroboyo dan Bubarnya VOC.
Acara ini berlangsung di Pendopo Agung Cagar Budaya Makam Raden Sawunggaling, Kamis (10/10/2024) mulai pukul 19.30 WIB hingga selesai, dan terbuka untuk umum secara gratis.
Sarasehan Budaya yang telah diadakan selama dua tahun terakhir ini dibuka dengan Tari Remo, yang menjadi simbol pembuka penuh semangat dari kekayaan budaya Jawa Timur.
Setelah itu, Bopo Sugeng Adipitoyo, seorang pemerhati budaya Surabaya, memulai sesi utama sarasehan.
Bopo Sugeng dengan mendetail mengisahkan perjalanan Raden Sawunggaling, dari babat alas atau membuka wilayah baru di Surabaya hingga perannya dalam melawan kekuatan asing seperti VOC.
Bopo Sugeng juga menjelaskan mengapa Raden Sawunggaling dianggap sebagai pahlawan lokal yang bertahan di tengah tantangan besar.
Dalam sarasehan ini juga dibahas penyebab runtuhnya VOC, yang dulunya berjaya di Nusantara. Faktor-faktor seperti krisis ekonomi, korupsi, dan persaingan perdagangan mempercepat kehancurannya.
Melalui Pak Mulyadi atau biasanya akrab disapa dengan Cak Mul, ketua Komunitas Sawunggaling, mengungkapkan alasannya mengapa memilih sarasehan budaya dibandingkan perayaan lainnya.
"Untuk dua tahun terakhir kita bikin acara sarasehan ini, karena karnaval sudah terlalu sering dan terlalu banyak yang mengadopsi," ujarnya.
Cak Mul juga menekankan tujuan utama dari sarasehan budaya ini, yaitu untuk menggali dokumen dan informasi terkait sejarah atau literasi. Ia menyoroti betapa minimnya dokumentasi mengenai sosok Raden Sawunggaling.
“Selama ini, tidak ada secuil kertas pun yang kami temukan tentang sejarah Sawunggaling," tambahnya.
Sebagai puncak acara, dilakukan prosesi tumpengan, yang menjadi simbol rasa syukur kepada para leluhur dan sebagai ungkapan kebersamaan.
Prosesi ini bukan sekadar ritual, tetapi juga cara untuk menguatkan kembali hubungan antarwarga serta mengingatkan semua yang hadir tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.
Melalui acara ini, masyarakat–khususnya generasi muda–diharapkan akan semakin tertarik dan peduli terhadap sejarah lokal.
Sosok Raden Sawunggaling dan kisah perjuangannya terus diingat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Surabaya untuk tidak melupakan akar sejarah mereka.
Sarasehan budaya ini hadir bukan hanya menjadi wadah untuk melestarikan sejarah, tetapi juga sebagai ajang diskusi yang penuh makna untuk masyarakat yang peduli dengan sejarah dan budaya Suroboyo.
Editor : Khasan Rochmad