PAMEKASAN - Kasus campak di Kabupaten Pamekasan, Madura, terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2025. Hingga 29 Agustus, tercatat 144 warga dinyatakan positif terinfeksi, dua di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Saifuddin menyampaikan total ada 271 kasus suspek atau terduga campak sejak 1 Januari hingga 29 Agustus 2025.
“Dari 271 kasus suspek, hasilnya 144 positif campak. Untuk kasus meninggal ada dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan,” ujar Saifuddin, Selasa (26/8/2025).
Ia menjelaskan suspek campak biasanya ditandai dengan gejala panas, batuk, dan muncul bintik-bintik merah di tubuh. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, lebih dari separuh kasus tersebut terkonfirmasi positif.
Dari ratusan kasus itu, Desa Panaguan menjadi wilayah dengan jumlah penderita terbanyak, yakni 27 orang. Sementara kasus terendah tercatat di Kecamatan Pagentenan, hanya satu orang positif.
"Dari ratusan kasus positif tersebut, Desa Panaguan menjadi wilayah dengan jumlah penderita terbanyak, yakni 27 orang," ucapnya.
Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat segera melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat bila menemukan gejala campak pada anak, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan mencegah risiko komplikasi serius. (Abdurrahman Fauzi)
Editor : JTV Madura