PACITAN - Pembangunan dua paket gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Pacitan mangkrak. Terlihat di gedung 5 atau ruang Bougenvile tersebut layaknya rumah sakit terbengkalai. Sejumlah atap jebol dan rusak hingga tembok yang mengelupas.
Padahal gedung yang masing-masing 3 lantai tersebut baru mulai progres pembangunan di tahun 2022 lalu. Gedung 5 semula akan digunakan untuk pelayanan penyakit stroke, syaraf, NICU dan anak-anak. Sementara gedung 6 atau ruang Obgyn rencananya untuk penyakit dalam, anak-anak, dan ibu melahirkan.
Kondisi ini setelah pihak RSUD memutus kontrak terhadap PT. Cipta Inti Manunggal penyedia jasa karena tidak bisa menyelesaikan hingga batas waktu yang di tentukan yakni 180 hari.
"Dapat kami sampaikan untuk putus kontrak pembangunan dua gedung RSUD ini, karena mereka penyedia jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang harusnya tuntas 100 persen di bulan November kemarin, " kata dr. Iman Darmawan Direktur RSUD Pacitan (27/2/23).
Dari batas waktu tersebut lanjut Iman, pihak RSUD sudah memberikan perpanjangan waktu hingga tanggal 21 September, namun hasilnya masih mengecewakan. Adapun anggaran untuk pembangunan untuk gedung 6 senilai Rp.3,7 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dan gedung 5 senilai Rp.6,8 Miliar lebih bersumber dari dana BLUD.
"Progres kedua gedung belum 100 persen, untuk gedung 6 sudah 75 persen, sedangkan untuk gedung 5 baru menyentuh 35 persen, " imbuhnya.
Akibat kondisi pembangunan gedung yang belum juga tuntas, pembangunan dua gedung tersebut yang semestinya bisa dimanfaatkan pasien diawal tahun ini terpaksa harus mundur.
"Jadi nanti kita masih akan bahas, dan mungkin untuk melanjutkan pembangunan kedua gedung tersebut bakal dilakukan lelang pada tahun 2024 mendatang, " pungkas Iman.
Reporter :Edwin Adji
Editor : Vita Ningrum