TRENGGALEK - Bencana tanah gerak yang terjadi di Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Pergeseran tanah dilaporkan mencapai radius 200 meter dari lokasi awal, dengan kedalaman retakan mencapai 2 meter. Kondisi ini membuat warga terpaksa mengungsi ke posko yang telah disediakan.
“Berdasarkan di lapangan, bahwasannya dampak dari curah hujan yang tinggi akhirnya berdampak tanah longsor di Desa Ngrandu. Di sini ada 22 kepala keluarga, namun yang terdampak hanya 9 kepala keluarga berjumlah 23 jiwa,” jelas Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranudikarta, pada Selasa (18/12/2024).
Polres Trenggalek bersama pihak terkait telah memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan kepada warga terdampak. Warga juga diminta untuk tidak mendekati lokasi bencana hingga situasi dinyatakan aman.
Baca Juga : Tanah Gerak Hancurkan 8 Rumah Warga di Pacitan, Kerusakan Parah di Lantai dan Dinding
“Untuk kondisi warga sendiri, sebagian sudah berada di tempat pengungsian yang layak, dan ada pemeriksaan kesehatan serta bantuan bahan makanan,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga terdampak, Yeni Yuliawati, mengungkapkan bahwa kerusakan pada rumahnya semakin parah. Retakan di dinding dan lantai rumahnya membuat ia dan keluarganya tidak berani kembali.
“Pada saat kejadian, saya sudah mengungsi, cuma kali ini retaknya semakin parah dari sebelumnya. Jadi, untuk saat ini kami tidak berani untuk menetap atau sekadar kembali ke rumah,” ujarnya.
Hingga kini, warga masih mengungsi dan mengamankan barang-barang berharga mereka di posko. Kapolres Trenggalek mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama musim hujan ini dan segera mencari tempat aman apabila kondisi cuaca memburuk. (Simon Bagus/ Hammam Defa/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe