TULUNGAGUNG - Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tulungagung disarankan untuk dirujuk ke poli Puskesmas setelah mengikuti Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Mayoritas dari mereka mengalami gangguan kesehatan yang diduga dipicu kebiasaan bermain gawai berlebihan tanpa pengawasan.
Program PKG kali ini dilaksanakan oleh Puskesmas Bandung, Tulungagung, dan menyasar SDN 1 Kesambi. Kegiatan ini merupakan bagian dari target pemeriksaan kesehatan di tujuh sekolah dasar yang dijadwalkan selesai pada bulan ini.
Pemegang Program Anak Usia Sekolah dan Remaja dari Puskesmas Bandung, Asmaiyah, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan sejumlah siswa perlu mendapat penanganan lanjutan. Tercatat 30 siswa dirujuk ke poli gigi karena mengalami masalah gigi, termasuk gigi berlubang. Sementara itu, 14 siswa lainnya disarankan mengunjungi Balai Pengobatan (BP) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Dari lima sekolah dasar yang sudah kami datangi, total sudah ada 221 siswa yang diperiksa," ujar Asmaiyah, Selasa (30/7).
Lebih lanjut, ditemukan adanya serumen (kotoran telinga berlebih) pada 63 anak serta gangguan penglihatan pada 16 anak yang juga perlu ditindaklanjuti ke puskesmas. Asmaiyah menyebut, kebanyakan dari kasus ini berhubungan dengan kebiasaan anak yang terlalu lama bermain gawai.
“Kami harap dengan adanya PKG ini, bisa menjadi deteksi dini agar masalah kesehatan seperti obesitas, gangguan mata, hingga telinga bisa segera ditangani,” tambahnya.
Salah satu siswa kelas 2, Muhammad Abizard Faraz Raufa, mengaku senang mengikuti pemeriksaan. Ia menjalani pengecekan mata, telinga, tinggi badan, dan berat badan. Namun, ia juga mengeluhkan giginya yang sakit karena berlubang.
Pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah diharapkan dapat terus dilakukan secara berkala untuk memantau dan menjaga kondisi kesehatan anak-anak sejak dini. (Agus Bondan/Beny Setiawan)
Editor : JTV Kediri