Diabetes bukan lagi penyakit yang hanya menyerang usia lanjut. Saat ini, pola hidup tidak sehat dan konsumsi makanan instan yang tinggi gula serta lemak jenuh membuat risiko diabetes semakin mengancam generasi muda. Menyadari pentingnya edukasi gizi dan deteksi dini melalui pola makan yang seimbang, RSUD Kilisuci Kediri melalui Instalasi Gizi terus berupaya meningkatkan peran dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama pada pasien rawat inap.
Instalasi Gizi di RSUD Kilisuci menjadi bagian penting dalam mendukung proses penyembuhan pasien. Layanan gizi yang diberikan meliputi asuhan gizi secara personal berdasarkan kondisi medis pasien, edukasi, hingga evaluasi konsumsi makanan secara berkala. Seluruh pasien yang dirawat inap mendapatkan pelayanan makan minimal tiga kali sehari, dan disesuaikan dengan kelas perawatan yang ditempati.
Setiap pasien akan terlebih dahulu melalui proses anamnesa gizi. Ahli gizi akan menilai status gizi pasien dan menentukan kebutuhan kalori serta jenis diet yang tepat. Salah satu fokus utama adalah pasien dengan diabetes, yang sering kali masih mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit. Hal ini tentu bertentangan dengan kontrol gula darah yang ketat, sehingga edukasi dan pengawasan menjadi kunci utama.
“Sering kali pasien tidak sadar bahwa makanan dari luar justru memperburuk kondisi mereka. Kami selalu edukasi bahwa makanan yang disediakan rumah sakit sudah disesuaikan dengan kebutuhan medis masing-masing,” ujar Santi Aprilia Damayanti, A.Md.Gz, Kepala Instalasi Gizi RSUD Kilisuci.
Baca Juga : Benarkah Duduk Terlalu Lama Berbahaya? Berikut Faktanya
Untuk mendukung kualitas pelayanan, makanan pasien dikelola oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan rumah sakit, namun tetap diawasi langsung oleh tim gizi RSUD Kili Suci. Ahli gizi melakukan evaluasi rutin dan memastikan bahwa menu yang disajikan telah sesuai dengan standar gizi dan diet yang telah ditentukan. Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam makanan, tim gizi berhak meminta perbaikan sebelum makanan disajikan kepada pasien.
Salah satu inovasi yang pernah dijalankan adalah program “Bonga Bongi” (Boleh Ngambil Boleh Ngisi), yakni kulkas bersama yang menjadi sarana berbagi makanan antar keluarga pasien atau karyawan. Program ini juga menjadi bentuk kampanye anti-gratifikasi di lingkungan rumah sakit. Meskipun saat ini tidak berjalan seoptimal awal peluncurannya, fasilitasnya tetap tersedia.
Baca Juga : Mengapa Generasi Kini Lebih Rentan Terkena Diabetes pada Usia Muda?
Saat ini, sistem pelayanan gizi dilakukan secara on-call, artinya dokter dari poliklinik bisa menghubungi ahli gizi kapanpun diperlukan untuk konsultasi pasien. Sistem ini cukup efektif mengingat sumber daya yang ada masih terbatas.
Pasien juga diberikan keleluasaan jika memiliki pantangan makanan tertentu. Jika misalnya pasien tidak mengkonsumsi ikan, maka pihak rumah sakit akan mencatat dan mengganti lauk dengan alternatif yang setara. Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah dalam pelayanan gizi yang semakin personal.
Selain pelayanan internal, Instalasi Gizi juga turut aktif memberikan edukasi di luar layanan medis, seperti melalui podcast rumah sakit dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Menurut Santi, edukasi tentang pola makan seimbang, konsumsi air putih, pengurangan asupan gula, serta peningkatan konsumsi sayur, buah, dan protein sangat penting untuk mencegah penyakit degeneratif sejak dini.
Baca Juga : 6 Buah yang Mengandung Rendah Gula, Aman Dikonsumsi bagi Penderita Diabetes
“Diet itu bukan soal mengurangi makanan, tapi bagaimana mengaturnya sesuai kebutuhan tubuh. Bahkan ada kondisi di mana diet itu justru menambah asupan, seperti pada pasien pasca operasi yang butuh protein tinggi untuk pemulihan,” tambah Kepala Instalasi Gizi RSUD Kilisuci
Pola hidup sehat tidak hanya soal makanan, tapi juga perlu diimbangi dengan aktivitas fisik dan istirahat yang cukup. Penyakit seperti diabetes dan hipertensi umumnya berkembang diam-diam dan baru terdeteksi ketika sudah menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, edukasi gizi yang berkelanjutan dan mudah dipahami menjadi salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan peran aktif Instalasi Gizi RSUD Kilisuci dalam pelayanan yang menyeluruh, masyarakat diharapkan semakin sadar pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat sejak dini. Gizi yang tepat bukan sekadar penunjang, tetapi bagian integral dari proses penyembuhan dan pencegahan penyakit. (Ulfa Fitriya)
Editor : JTV Kediri