Saya sering merasa cemas tanpa alasan yang jelas, terutama saat malam hari. Pikiran-pikiran negatif terus muncul, membuat saya susah tidur. Kadang saya merasa takut menghadapi hari esok. Teman-teman saya bilang ini cuma karena saya terlalu banyak pikiran, tapi saya merasa ada yang salah. Saya ingin tahu, apakah ini kecemasan biasa atau tanda gangguan yang lebih serius? Mohon sarannya.
Ardi, Malang
Jawaban :
Apa yang Anda alami, seperti perasaan cemas yang muncul terutama di malam hari dan kesulitan tidur karena pikiran negatif, adalah hal yang cukup umum dan bisa dialami banyak orang. Kecemasan ini bisa jadi dipicu oleh berbagai hal, seperti stres harian, kelelahan mental, atau kekhawatiran terhadap masa depan. Perasaan takut dan cemas tanpa sebab yang jelas seringkali membuat kita merasa bingung dan bahkan merasa ada yang salah.
Membedakan antara kecemasan biasa dan gangguan kecemasan yang lebih serius memang tidak mudah. Jika perasaan cemas yang Anda rasakan hanya muncul sesekali dan bisa hilang dengan sendirinya, hal ini adalah kecemasan yang wajar dan setiap orang pun mengalaminya. Namun, jika kecemasan ini terjadi sangat intens, berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dan mulai mengganggu aktivitas harian atau kualitas hidup Anda, maka ada kemungkinan hal ini menjadi tanda gangguan kecemasan.
Salah satu ciri dari gangguan kecemasan adalah rasa takut atau khawatir yang berlebihan terhadap situasi yang belum tentu terjadi dan muncul dalam frekuensi yang cukup sering. Kecemasan yang biasa tidak sampai menghambat aktivitas harian secara signifikan. Seseorang masih bisa menjalani hari-hari mereka dan merasa cemas sesekali, tapi mereka tetap bisa fokus dan berfungsi normal.
Sebaliknya, pada gangguan kecemasan, perasaan cemas sangat mengganggu sehingga dapat mempengaruhi pekerjaan, hubungan sosial, pola tidur, dan kesehatan fisik. Misalnya, seseorang akan menghindari situasi sosial, merasa sulit berkonsentrasi, atau mengalami gangguan tidur berkepanjangan.
Sebagai langkah awal untuk mengatasi kecemasan ini, ada beberapa teknik yang bisa Anda lakukan. Cobalah latihan pernapasan dalam, yang bisa membantu menenangkan sistem saraf dan membuat tubuh serta pikiran Anda lebih rileks. Misalnya, tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Selain itu, Anda bisa menulis jurnal untuk mencurahkan pikiran yang mengganggu, sehingga Anda bisa mengerti dan memahami sumber kecemasan dengan lebih baik.
Cobalah tuliskan situasi, pikiran, dan perasaan setiap kali kecemasan itu datang. Dengan cara ini, Anda bisa melihat pola yang ada. Misalnya, apakah kecemasan itu hanya muncul dalam situasi tertentu atau terjadi tanpa sebab yang jelas. Jika kecemasan muncul tanpa pemicu atau konsisten selama berminggu-minggu, hal ini bisa menjadi tanda bahwa kecemasan lebih dari sekadar reaksi sementara.
Jika kecemasan ini terus berlanjut dan Anda merasa semakin sulit mengelolanya, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konseling atau terapi bisa memberikanmu dukungan dan strategi yang lebih terstruktur untuk mengatasi perasaan ini. Mengatasi kecemasan adalah proses, dan sering kali memerlukan pendekatan yang konsisten serta dukungan dari orang-orang yang memahami apa yang Anda alami. (*)
Jessica Christina Widhigdo, S.Psi., M.Psi., Psikolog
School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe