KABUPATEN MALANG - Beginilah yang terlihat pintu saluran air di wilayah Selorejo Dau Kabupaten Malang. Pada puncak musim kemarau dan hujan yang sudah jarang turun berdampak pada semakin turunnya volume dan debit air di aliran sungai.
Untuk memastikan agar setiap kawasan mendapatkan pembagian air secara merata untuk kebutuhan lahan pertanian sudah dilakukan penggiliran jatah air ke berbagai wilayah seperti Selorejo,Tegalweru,Karangwidoro dan beberapa kawasan lainnya.
Penggiliran jatah air ini dilakukan setiap puncak kemarau akibat volume air yang mengalir di aliran sungai semakin menyusut sementara kebutuhan untuk lahan pertanian yang semakin meningkat. Menurunnya debit air dibeberapa titik sungai dan saluran air di kawasan Selorejo dan Gading Kulon Dau Kabupaten Malang berdampak pada meningkatnnya kebutuhan air untuk lahan pertanian. Baik perendaman maupun untuk penyiraman.
Didi Efendi salah seorang petani setempat menjelaskan cukup banyak lahan pertanian jeruk di kawasan Selorejo Kabupaten Malang yang memerlukan pasokan air agar tetap bisa produktif dan bisa di panen sehingga ketika kekurangan air akan berdampak pada turunya volume dan kualitas hasil.panen.
Baca Juga : Kemarau Panjang, Debit Air Telaga Sarangan Menyusut Hingga 20 Persen
Di salah satu sungai di kawasan Selorejo Dau terlihat debit air sungai sudah mulai menurun dan sangat kecil mengalir karena masih dipergunakan untuk kebutuhan lahan pertanian di bagian atas bahkan jika kekurangan air petani terpaksa membeli dua torn air seharga 200 ribu agar tanamanya bisa tetap produktif. (Rafli)
Editor : JTV Malang