PROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk memperketat pengawasan terhadap siswa selama jam sekolah hingga saat pulang, menyusul adanya percobaan penculikan siswa SD di wilayah setempat pada 9 September 2025.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, mengatakan SE tersebut mulai dibagikan ke sekolah-sekolah pada Kamis (11/9/2025). Edaran ditujukan bagi seluruh satuan pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMP

"Surat edaran tersebut kita bagikan ke sekolah-sekolah mulai besok Kamis (11/9/2025). Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Rey menegaskan, sekolah wajib memastikan siswa benar-benar dijemput orang tuanya. Guru juga diminta melakukan pengawasan ketat saat jam pulang.

"Saat pulang sekolah, guru harus mengawasi betul satu per satu siswa dijemput orang tuanya atau tidak. Jika belum, siswa harus tetap berada di sekolah,” tegasnya.

Langkah ini diambil setelah seorang siswa kelas 6 SDN Kanigaran 6, berinisial RF, menjadi korban percobaan penculikan. Korban dicegat tiga pria tak dikenal yang mengendarai dua motor saat pulang sekolah.

Beruntung, RF berhasil meloloskan diri dengan menggigit tangan salah satu pelaku, lalu diselamatkan warga di depan SMPN 7 Kota Probolinggo.

Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial dan menimbulkan keresahan orang tua murid. Pihak sekolah pun mengimbau wali murid agar menjemput anak tepat waktu, serta menyebarkan peringatan lewat grup WhatsApp antarorang tua dan kepala sekolah se-Kecamatan Kanigaran.

Dengan terbitnya SE, Pemkot Probolinggo berharap sekolah dan orang tua lebih waspada, sekaligus memperkuat pengawasan agar keselamatan siswa tetap terjamin. (*)