KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) gencar melakukan pembinaan kepada para vendor penyedia jaringan kabel optik. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kondisi kabel yang semrawut dan mengganggu estetika kota.
“Memang saat ini kondisi Kota Kediri bisa dibilang darurat kabel optik. Banyak kabel-kabel yang tidak tertata, menggantung di mana-mana dan merusak keindahan kota,” jelas Sunarto, Ahli Muda Penata Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Kediri, Selasa (22/4/2025).
Sebagai langkah awal, Dinas PUPR menggelar kegiatan pembinaan kepada para vendor kabel optik secara rutin setiap bulan, yakni pada minggu pertama dan minggu ketiga. Dalam kegiatan ini, para vendor diarahkan untuk melakukan penataan kabel yang sudah terpasang agar lebih rapi.
“Di satu titik itu kadang bisa sampai ada sebelas kabel menggantung. Idealnya hanya empat kabel saja. Maka penataan ini dilakukan secara bertahap,” tambahnya.
Dinas PUPR juga mengingatkan bahwa saat ini tidak diperkenankan lagi mendirikan tiang baru, terutama di titik-titik yang sudah memiliki lebih dari empat tiang. Solusinya, para vendor diwajibkan untuk berbagi infrastruktur dengan mencantolkan kabel mereka ke tiang yang sudah ada.
“Kita ingin semua vendor bisa saling bekerja sama. Kalau ada vendor baru mau pasang jaringan, cukup cantol di tiang yang sudah ada. Tidak perlu menambah tiang baru,” tegasnya.
Penataan kabel ini akan dimulai dari jalur Kantor Pos ke arah timur, serta di beberapa ruas jalan seperti Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, dan Jalan KKO Usman arah utara. Proses penertiban kabel akan dilakukan langsung oleh para vendor, sementara Dinas PUPR berperan sebagai pembina dan pengawas.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Mbak Vinanda Launching Bus MAPAN CERIA, Tingkatkan Layanan Bagi Disabilitas
Fenomena menjamurnya kabel optik di Kota Kediri sendiri mulai terasa sejak tahun 2018, seiring berkembangnya kebutuhan akan layanan internet dan komunikasi dari berbagai penyedia jasa. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri