PACITAN - Suasana lengang menyelimuti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan. Tak seperti biasanya, aktivitas belajar mengajar nyaris tidak terdengar. Hanya terlihat sejumlah guru yang tetap beraktivitas di sekolah, sementara para siswa memilih belajar dari rumah.

Kondisi tersebut dipicu rasa takut siswa dan orang tua setelah kasus pembunuhan di wilayah setempat. Hingga kini, pelaku masih belum tertangkap dan diduga bersembunyi di sekitar desa dengan membawa senjata tajam.

Ketakutan siswa semakin menjadi setelah salah satu murid di SD tersebut yakni, Arga Novalleky Saputra (11), turut menjadi korban pembacokan oleh pelaku. Saat ini, Arga masih menjalani perawatan di RSUD dr. Darsono Pacitan.

“Anak-anak memilih belajar dari rumah sampai kondisi benar-benar aman. Apalagi banyak siswa rumahnya jauh dan harus melewati hutan ketika berangkat ke sekolah,” ujar Sumaryati, salah satu guru SDN 2 Temon, Senin (22/9/2025).

Baca Juga :   Arga Remaja 11 Tahun Korban Pembacokan Akhirnya Meninggal Dunia

Tak hanya di SDN 2 Temon, kondisi serupa juga terjadi di enam sekolah lain di Kecamatan Arjosari. Para siswa sementara waktu mengikuti pembelajaran dari rumah.

Camat Arjosari, Didik Darmawan, membenarkan bahwa pasca peristiwa pembunuhan, situasi desa sempat bergejolak. Bahkan, pelaku dikabarkan mengancam sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian.

“Kami minta masyarakat tetap tenang, tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan. Aparat bersama warga terus berupaya melakukan pencarian terhadap pelaku,” tegas Didik. (Edwin Adji)