SURABAYA - PBNU menegaskan bahwa pemberhentian Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar bukan terkait pilihan politik. Menurut PBNU, proses tersebut telah melewati tahapan panjang dan juga berdasarkan usulan Syuriah PWNU Jatim.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, pemberhentian tersebut hanya merupakan persoalan internal seperti mismanajemen. “Tidak ada kepentingan politik praktis 2024, apalagi terkait pilihan politik. Sama sekali tidak ada,” kata Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, usai mengikuti usai mengikuti 'Jawa Timur Bersholawat' di Jatim Expo, Surabaya, Kamis malam (28/12/2023).
Sebagaimana diketahui, KH Marzuki Mustamar sempat dinilai menunjukkan kecondongan dukungan terhadap capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Walikota Pasuruan tersebut meminta semua pihak agar tidak membesar-besarkan masalah ini. Menurut dia, pihak luar seharusnya tidak ikut berkomentar. Pemberhentian tersebut juga dinilai tidak akan mempengaruhi jalannya organisasi.
Baca Juga : 5 Tahun Tak Libatkan Pengusaha Lokal, Mahali Kecewa Kepemimpinan Gus Ipul
Dia menambahkan, usulan pemberhentian dari Rais Syuriah PWNU sudah dipertimbangkan secara matang oleh PBNU. Pemberhentian juga dinilai sudah sesuai dengan AD/ART organisasi.
Terkait pengganti, Gus Ipul menyampaikan bahwa hal tersebut masih menunggu hasil pleno Rais Syuriah PWNU Jatim dengan batas waktu dua pekan sejak surat pemberhentian keluar. Jika melewati tenggat tersebut tetap belum ada keputusan, PBNU akan mengambil alih.
Sebelumnya, KH Marzuki Mustamar menyatakan menerima keputusan PBNU apabila sesuai dengan aturan. ”Disuruh kerja, kerja. Disuruh berhenti, ya berhenti, kami enggak pernah minta-minta." “Tapi kalau misalnya ada yang salah dari keputusan itu, maka siapapun punya tugas dan kewajiban untuk mengingatkan yang salah," tegasnya. (Dewi Imroatin)
Editor : Sofyan Hendra