Operasi SAR Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali resmi ditutup pada Senin 21 Juli 2025 sore. Penutupan dilakukan setelah tidak ada lagi tanda-tanda korban yang ditemukan.
Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Nanang Sigit mengatakan sebelumnya sejak peristiwa terjadi operasi SAR dikomandoi oleh Basarnas Pusat. Terhitung sejak Rabu 2 Juli 2025 hingga Senin 14 Juli 2025 atau selama 13 hari.
Setelahnya tanggungjawab SMC dilimpahkan ke wilayah. SMC wilayah kemudian melakukan operasi SAR selama sepekan terhitung sejak, Selasa 15 Juli 2025 hingga Senin 21 Juli 2025.
"Namun hingga hari ke 20 tidak ada tanda-tanda penemuan korban lagi. Sehingga sesuai aturan, operasi SAR resmi kami tutup," kata Nanang yang hadir secara virtual dalam jumpa pers di Pelabuhan Ketapang.
Selama operasi SAR total sudah ada 49 korban yang ditemukan. Dengan total 30 orang selamat, 19 orang meninggal dunia dimana 4 jenazah diantaranya belum berhasil diidentifikasi.
"Mengacu pada manifest total penumpang dan crew berjumlah 65 orang. Artinya masih ada 16 orang yang belum ditemukan dan dinyatakan hilang," terang Nanang.
Bila dikemudian hari ditemukan tanda-tanda korban lagi, Nanang menyebut Operasi SAR bisa dipertimbangkan untuk difungsikan kembali.
Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakholder dan potensi SAR yang terlibat dalam pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya sehingga operasi SAR dapat berjalan dengan lancar.
"Seiring dengan penutupan operasi maka seluruh tim, potensi dan alat SAR dikembalikan ke satuan masing-masing," bebernya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi