MOJOKERTO - Syekh Jumadil Kubro, sesepuh wali songo adalah seorang mubaligh ternama dan mempunyai andil besar dalam penyebaran agama Islam di nusantara. Salah satunya di bumi Majapahit.
Sebagai bukti penyebaran agama Islam adalah kompleks makam Troloyo yang terletak di desa Sentonorejo, kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto yang hingga sekarang masih banyak di kunjungi peziarah yang datang dari sejumlah daerah di Jawa Timur hingga negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. Terutama di bulan Ramadan seperti Ramadan di tahun 2024 ini atau 1445 H.
Kompleks makam Troloyo di desa Suntonorejo kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto menjadi bukti dan jejak penyebaran agama islam yang dilakukan oleh sesepuh wali songo yang terkenal dengan sebutan nama Syekh Jumadil Kubro yang diketahui datang ke nusantara untuk menyebarkan agama Islam pada abad ke 13 silam.
Syekh Jumadil Kubro yang memiliki nama asli, Husain Jamaluddin Akbar lahir di negeri Pakistan India pada tahun 1310 Masehi yang merupakan anak dan keturunan dari gubenur Amir negeri Malabar dari kesultanan Delhi yang bernama Amir ahmad Syah Jalaluddin yang juga diyakini sebagai bapak dari para wali songo merupakan penyebar agama Islam di pulau Jawa.
Baca Juga : Mengenal Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Penyebar Islam di Bumi Majapahit
Di kompleks makam Troloyo yang terletak di desa Suntonorejo kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto, Syekh Jumadil Kubro bersama murid muridnya di makamkan di tempat ini.
Hal ini sebagai bukti perjalanan Syekh Jumadil Kubro yang merupakan sesepuh wali songo yang memiliki andil dan peran utama dalam penyebaran agama Islam di bumi Majapahit pada masa pertengahan kerajaan Majapahit.
Sarjono Suryadi selaku juru kunci makam Troloyo lebih jauh menjelaskan, Syekh Jumadil Kubro juga diyakini sebagai bapak para wali songo karena beberapa wali songo seperti Sunan Ampel dan Sunan Giri merupakan cucunya.
Bagi Sunan Bonang dan Sunan Drajat, Syekh Jumadil Kubro adalah buyutnya, yang semuanya ikut meneruskan perjuangan dalam penyebaran agama islam di bumi nusantara.
Sementara itu komplek makam Troloyo yang merupakan makam dari Syekh Jumadil Kubro bersama murid muridnya yang terletak di kawasan situs Trowulan Majapahit setiap hari dikunjungi peziarah. Terutama memasuki bulan suci Ramadan 1445 H, makam Troloyo ini tidak pernah sepi dengan peziarah dari sejumlah daerah di Jawa Timur hingga negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. (Aminuddin Ilham)
Editor : Ferry Maulina