Memanfaatkan lahan sempit menjual area tanam yang produktif itulah yang dilakukan oleh warga Desa Balerejo Kebonsari Kabupaten Madiun. Pria berusia 30 tahun menanam ribuan sayur selada dengan konsep hidroponik dan membuat kolam ikan dibawahnya .
Sejuk nan asri itulah ungkapan yang dirasakan saat melihat ribuan tanaman selada yang tumbuh subur tertanam diatas media paralon ini. Konsep pertanian hidroponik ini dilakukan oleh Ahmad Mizan (30) warga Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun sejak tahun 2014 lalu.
Berawal dari rasa penasaran saat melihat video yang diunggah disosial media oleh orang luar negeri, bagaimana bercocok tanam diatas air, akhirnya pria yang sudah memiliki dua anak tersebut berupaya mencari referensi di Indonesia dan bergabung dengan komunitas petani milenial sesama pembudidaya hidroponik .
Karena tanaman hidroponik butuh perlakuan intensif dan ketelatenan, Mizan sempat mengalami kegalalan saat menanam sawi pakcoy, dan pernah berhenti menjadi petani hidroponik pada tahun 2017. Hingga suatu saat pada awal masa pandemi 2019 mulai merebak di dunia, kesadaran masyarakat akan mengkonsumsi makanan higienis mulai meningkat, sehingga dirinya berkeyakinan sayuran dari hidroponiklah solusinya .
Baca Juga : Pasangan Lansia Budidaya Selada Hidroponik Hasilkan Cuan
Kini mizan mampu menanam sebanyak 2400 sayur selada dan memanfaatkan lahan dibawahnya kolam ikan nila dan gurame. Tanaman yang sedikit layu tak langsung dibuang kesampah, akan tetapi dapat dijadikam makanan ikan dibawahnya .
Setiap kali musim panen sekitar 6 pekan sekali, dilahan 7 kali 20 meter ini, Mizan mampu memanen seberat 2-3 kwintal sayur selada, dan 4 kwintal ikan segar setiap setahunnya. Pembelinya pun dari kalangan pengusaha kuliner menengah hingga skala restoran .
“alhamdulillah sekarang sudah mulai bisa merasakan hasilnya, dan sudah ada pengusaha kuliner yang memberli produk saya”. ungkapnya.
Baca Juga : Manfaatkan Lahan Sempit Budidaya Selada Hidroponik
Setiap 1 kilogram selada dihargai Rp. 20 ribu hingga Rp. 25 ribu. Saat ini harga dipasaran sayur selada masih tergolong tinggi dibandingkan dengan aneka sayur mayur lainya. Sehingga hasil yang diperoleh Mizan setara dengan biaya produksi yang dikerjakan .
Reporter : Tova Pradana